Yayuk Basuki : Di Lapangan Lawan Didepan, Di Politik Lawan Di belakang
Senin, 7 April 2014 14:36 WIB
Petenis Legendaris Indonesia, Yayuk Basuki. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
"Di dunia olahraga, kita lebih mengedepankan sisi sportivitas. Kalau di lapangan, lawan saya jelas, yaitu di depan, tapi kalau di dunia politik, lawan saya malah ada dibelakang," kata Yayuk, ketika dihubungi di kota kelahirannya ,Yogyakarta, Senin.
Tapi setelah melihat dunia olahraga di Tanah Air yang menjadi korban dan sasaran korupsi, seperti terjadi di komplek olahraga Hambalang, pembangunan perkampungan atlet SEA Games 2011 di Palembang, dan PON 2012 Pekanbaru, Yayuk pun tidak tahan lagi.
Petenis yang pernah menghuni peringkat 19 dunia pada 1997 itu pun tidak menyia-nyiakan tawaran Partai Amanat Nasional (PAN) untuk menjadi calon legislatif memperebutkan kursi DPR periode 2014-2019, mewakili daerah pemilihan Jawa Tengah I (Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, dan Kota Salatiga).
Tidak tanggung-tanggung, Yayuk pun dipercaya di nomor urutan teratas.
"Selama ini saya hanya berada di luar lingkaran dan menjadi penonton saat dunia olahraga dijadikan proyek untuk dikorupsi. Kalau saya terus berada di luar, tentu saya tidak bisa berbuat apa-apa. Saya harus berada dalam lingkaran untuk menyelamatkan dunia olahraga agar tidak lagi di obyek korupsi," katanya.
Dunia olahraga menurut Yayuk memang sangat berbeda dengan dunia politik, tapi sebagai mantan juara, ia memiliki mental yang cukup tangguh untuk mengatasi berbagai kendala yang harus dihadapi saat bertugas nanti sebagai wakil rakyat.
Meski dengan latar belakang olahraga, Yayuk menegaskan bahwa ia tidak semata-mata akan memperjuangkan nasib atlet atau pun kepentingan olahraga, tapi kepentingan yang lebih luas, terutama yang berhubungan dengan pembangunan karakter para pemuda.
"Saya melihat, sejak pendidikan dasar, tidak ada kurikulum yang mewajibkan pelajaran olahraga. Tidak mengherankan kalau saat ini anak-anak dan pelajar lebih tertarik dengan gadget dibanding aktivitas olahraga," katanya.
Kebijakan di Kementrian Pemuda dan Olahraga dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan juga banyak yang tumpang tindih.
"Saya ingin nantinya program-program yang ada di kedua kementrian itu bisa disinergikan dan tidak ada lagi yang tumpang tindih hanya gara-gara ego sektoral," katanya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Menteri Basuki instruksikan peningkatan pengendali banjir di Kota Semarang
02 December 2023 11:15 WIB, 2023
Yayuk Basuki senang atlet berprestasi dapat dukungan nyata dari pemerintah
17 July 2023 8:18 WIB, 2023
Menteri Basuki akan naikkan kapasitas pompa di Kudus jadi 5.000 liter per detik
12 January 2023 16:03 WIB, 2023
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017