Gempa Picu Pelepasan Gas CO2 Gunung Merapi
Minggu, 20 April 2014 15:34 WIB
Suasana rumah-rumah rusak di desa Pandansari, Ngantang, Malang, Jawa Timur, Senin (17/2). Sekitar 300 rumah rusak di desa yang terdekat dengan Gunung Kelud tersebut. (Foto: ANTARA /Rosa Panggabean)
"Beberapa kali gempa bumi yang terjadi di sekitar kawasan DIY memang mendorong pelepasan CO2 di kawah Gunung Merapi," kata Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Sri Sumarti, Minggu.
Menurut dia, meski pascaerupsi 2010, sering ada kejadian seperti itu namun saat ini kondisi Gunung Merapi masih tetap pada level aktif normal.
"Material yang keluar merupakan gas vulkanik yang dominan sehingga memicu letusan, ini memang berpengaruh terhadap pelepasan gas CO2 dari kawah Gunung Merapi," katanya.
Sumarti mengatakan, BPPTKG Yogyakarta mencatat letusan kecil atau embusan Minggu pagi terjadi pada pukul 04.26 WIB hingga 04.40 WIB.
"Hingga kini aktivitas Gunung Merapi masih normal. Namun warga di sekitar lereng Merapi diimbau tetap waspada terhadap aktivitas Gunung Merapi," katanya.
Dalam kejadian embusan Minggu pagi itu, hujan abu vulkanik akibat letusan Gunung Merapi di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta berlangsung cukup lama.
"Hujan abu kali berlangsung cukup lama, dari sekitar pukul 07.00 WIB hingga sekitar pukul 10.00 WIB," kata Kepala Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Heri Suprapto.
Menurut dia, letusan Gunung Merapi terjadi sekitar pukul 04.20 WIB, didahului suara gemuruh.
"Suasana masih gelap saat terdengar suara gemuruh dari puncak Gunung Merapi, sehingga ketinggian asap juga tidak terlihat," katanya.
Ia mengatakan, hujan abu baru nampak mulai turun di sekitar lereng Gunung Merapi di Kepuharjo sekitar pukul 07.00 WIB. "Hujan abu berlangsung cukup lama. Kali ini hanya abu vulkanik yang turun, tidak ada pasir maupun kerikilnya," katanya.
Dia mengatakan, kejadian tersebut meskipun sempat mengagetkan warga Kepuharjo, namun tidak sampai menimbulkan kepanikan. "Kalau di Kepuharjo ini tidak ada warga yang panik dan mengungsi," katanya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017