Puskaptis: Elektabilitas Prabowo-Hatta 44,64 Persen
Minggu, 15 Juni 2014 16:56 WIB
Debat Capres 2014 Pasangan Peserta Pemilu Presiden 2014 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla saling menyapa sebelum Debat Capres-Cawapres di Jakarta, Senin (9/6). Debat pertama tersebut mengambil tema Pembangunan Demokrasi, Pemer
"Prabowo-Hatta unggul sekitar 1,67 persen. Data ini menunjukkan duet Prabowo-Hatta memasuki fase tren positif (naik) sekitar 5,36 persen. Sedangkan Jokowi-JK mulai stagnan dan cenderung masuk fase tren negatif (turun) sekitar 1,75 persen," kata Direktur Puskaptis, Husin Yazid di Jakarta, Minggu.
Husin menyebutkan, dari hari ke hari, tingkat elektabilitas Prabowo-Hatta terus meningkat, sementara pasangan Jokowi-JK cenderung menurun.
Menurut hasil survei yang diadakan sejak 6-12 Juni, Prabowo unggul di Jawa, Sumatera, Bali dan NTT. Sedangkan Jokowi-JK unggul di Sulawesi, Kalimantan dan Papua-Maluku.
Survei juga memperlihatkan Prabowo unggul di tiga daerah yakni Banten, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sedangkan Jokowi unggul di Jakarta, Jawa Barat dan Yogyakarta
"Kita mengerti, pemilih terbanyak itu di Jawa di mana elektabilitas Prabowo-Hatta terus mengalami kenaikkan alias tren positif yakni 5,65 persen. Sebaliknya, elektabilitas Jokowo-JK di Jawa menurun alias tren negatif sebesar 2,75 persen. Tim Prabowo mesti mewaspadai pemilih di Jawa Barat yang terbanyak," tambah Husin.
Soal alasan warga memilih Prabowo, menurut survei, publik menilai sosok Prabowo adalah figur pemimpin berkarakter tegas, berwibawa, berani, pekerja keras, berpengalaman, dan figur militer masih menjadi harapan ke depan untuk membawa Indonesia maju.
Sementara warga yang menyatakan mendukung Jokowi dengan alasan kepribadian Jokowi-JK yang merakyat, bijaksana, sederhana, rendah hati, punya prestasi, didukung visi-misi yang dianggap jelas.
"Tidak bisa dibantah, sentuhan pribadi capres/cawapres ikut memengaruhi warga memilih," kata Husni.
Survei Puskaptis bersumber dari pendapat masyarakat. Populasi survei yakni WNI di 33 Provinsi, 115 kabupaten-kota yang punya hak pilih pada 9 Juli 2014, yang diambil secara proporsional pada tingkat provinsi.
Penentuan responden dilakukan secara random sistematis dengan sampel 2.400 responden. Sampling error kurang lebih 1,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Penarikan sampel dilakukan dengan metode Multistage Random Sampling. Responden yang terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Setiap pewawancara bertugas untuk satu kelurahan yang hanya terdiri dari 10 responden. Kendali kualitas terhadap hasil survei dilakukan secara acak sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Survei: Kedekatan dengan Joko Widodo dan Prabowo dorong elektabilitas Luthfi-Yasin
09 September 2024 19:07 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017