Hal itu karena hak setiap warga negara memeluk agama dan kepercayaannya masing-masing.

"Kami, Jokowi-JK tidak pernah membicarakan soal itu (penghapusan kolom agama pada KTP). Itu pendapat pribadi Musda Mulia," kata Kalla, di Pondok Pesantren Ahlus Wal-wafa, Simoketawang Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis.

Kalla berada di sana berdialog dengan ribuan anggota Forum Perempuan Muda NU dan para ustadzad serta mubaliqoh.

Sebelumnya beredar pemberitaan dari salah satu anggota tim pemenangan calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla, Mulia mengatakan, pihaknya menjanjikan penghapusan kolom agama pada KTP jika pasangan ini terpilih.

Sebab, keterangan agama pada kartu identitas dinilai justru dapat disalahgunakan.

"Ini sudah 50 tahun lebih tak ada masalah. Dan setiap orang boleh bangga dengan agamanya, selama tidak saling mengganggu," kata Kalla.