Hatta Rajasa Enggan Komentari Pernyataan Wiranto
Jumat, 20 Juni 2014 7:02 WIB
Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) seusai Rapimnas PAN di Jakarta, Rabu (14/5). (Foto: ANTARA/Prasetyo Utomo)
Usai dialog kebangsaan bersama Laskar HT di Medan, Kamis malam, Hatta Rajasa hanya tersenyum ketika dimintai tanggapannya terkait keputusan Dewan Kehormatan Perwira (DKP) terhadap Prabowo pada masa tersebut.
Ketua Umum PAN itu hanya serius memberikan penjelasan mengenai kebocoran pendapatan negara mencapai Rp1.000 triliun per tahun seperti disampaikan Prabowo.
Namun ketika terus didesak, Hatta Rajasa mengisyaratkan jika keputusan DPK tersebut sengaja diungkit kembali untuk menjatuhkan kredibilitas Prabowo Subianto.
"Pak Prabowo itu pada tahun 2009 sudah menjadi calon wakil presiden (berpasangan dengan Capres Megawati Soekarnoputri, red). Kok tidak ada yang ngeributin," katanya.
Meski demikian, mantan Menteri Koordinator Perekonomian tersebut enggan menyebutkan jika masalah itu bagian dari kampanye hitam (black campaign) terhadap Prabowo Subianto.
Hatta Rajasa hanya tersenyum ketika didesak penilaiannya atas penjelasan Wiranto tersebut sambil memasuki mobilnya.
Wiranto sebelumnya melakukan kenferensi pers untuk menekankan pentingnya klarifikasi keaslian dokumen DKP tentang keputusan terhadap karier militer Prabowo Subianto yang beredar belakangan ini.
Dalam konferensi pers yang dilaksanakan di Posko Forum Komunikasi Pembela Kebenaran (KPK) di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Wiranto mengaku jika pihaknya tidak ingin terjebak untuk membahas istilah-istilah pemberhentian hormat atau tidak dengan hormat.
Namun, Wiranto menyebutkan jika dilihat dari aspek normatif, seorang prajurit diberhentikan dari dinas keprajuritan pasti ada sebab dan alasannya.
Pemilihan presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan calon yakni Prabowo-Hatta (nomor urut 1) yang didukung Partai Gerindra, Partai Golkar, PPP, PKS, PBB, dan PAN.
Sedangkan kandidiat lain Jokowi-JK (nomor urut2 ) didukung PDI Perjuangan, PKB, Partai NasDem, dan PKPI.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Dradjad Minta Izin Amien Dukung Hatta Rajasa untuk Jadi Calon Ketum PAN
09 February 2015 11:33 WIB, 2015
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017