Logo Header Antaranews Jateng

Bapeten Bentuk Pusat Unggulan Keamanan Nuklir

Rabu, 20 Agustus 2014 12:46 WIB
Image Print
ilustrasi Pemandangan PLTN Cruas, wilayah selatan Prancist. (FOTO ANTARA/REUTERS/Benoit Tessier)
"Pembentukan I-Consep itu digagas Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) bersama lembaga dan kementerian lain yang terlibat dalam isu keamanan dan kesiapsiagaan nuklir," kata Kepala Bapeten Jazi Eko Istiyanto di Yogyakarta, Selasa.

Di sela peluncuran I-Consep, ia mengatakan pusat unggulan itu akan menjadi wadah koordinasi antarlembaga dalam penanganan isu-isu terkait keamanan dan kesiapsiagaan nuklir di tingkat nasional, sehingga seluruh upaya dan kemampuan yang ada dapat disinergikan.

"I-Consep juga mendukung penyediaan sumber daya manusia yang andal melalui berbagai macam pendidikan dan latihan, serta penyediaan dukungan teknis dan ilmiah melalui penyediaan peralatan dan analisis berdasarkan hasil uji laboratorium atau permodelan," katanya.

Deputi Perizinan dan Inspeksi Bapeten Martua Sinaga mengatakan Bapeten telah melakukan sejumlah langkah pengamanan terhadap bahaya nuklir seperti pendeteksian bahan nuklir tidak bertuan menggunakan alat Radiator Portal Monitor (RPM).

"Perangkat tersebut telah diimplementasikan pada transportasi muatan di sejumlah daerah seperti Bitung, Makassar, dan Semarang. Konsep dan implementasi pengawasan kami bahkan sudah mendapatkan pengakuan internasional," katanya.

Deputi Pengkajian Keselamatan Nuklir Bapeten Khoirul Huda mengatakan I-Consep akan mengkaji tren keamanan nuklir serta ancaman dan potensi bahaya yang dikandungnya. Pusat unggulan itu juga akan menjadi pusat koordinasi antarlembaga terkait.

"Melalui I-Consep, Indonesia diharapkan dapat menjadi pemimpin kemajuan pengawasan teknologi nuklir di tingkat Asia Tenggara atau bahkan Asia," katanya.

Deputi Penanggulangan Darurat Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Tri Budiarto mengatakan BNPB siap membantu memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai nuklir.

"Kami siap membantu sosialisasi ke daerah untuk mewujudkan kesadaran terkait nuklir secara ilmiah dan tanpa paksaan. Melalui sosialisasi itu masyarakat diharapkan lebih siap sekaligus lebih terbuka terhadap teknologi tersebut," katanya.
(B015/M008)

Pewarta :
Editor: Totok Marwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024