Kenduri Massal Seribu Tumpeng Wujud Pemerintah Merakyat
Sabtu, 27 September 2014 05:46 WIB
Ribuan masyarakat memadati kawasan Alun-alun Kudus untuk ikut meriahkan acara kenduri massal seribu tumpeng yang hampir setiap tahun digelar.
Setelah pembacaan doa, masyarakat yang sejak awal acara berada di antara nasi tumpeng langsung menyantapnya dengan lahap.
Masyarakat umum yang ikut hadir juga bisa ikut menikmati tumpeng, bahkan Bupati Kudus Musthofa juga turun tangan memberikan tumpeng kepada masyarakat yang kebetulan belum menikmati hidangan tumpeng.
Bupati Kudus Musthofa ditemui di sela-sela mendampingi masyarakat yang menikmati tumpeng, di Kudus, Jumat, kegiatan ini merupakan salah satu upaya pemerintah lebih mendekatkan diri terhadap masyarakat.
"Bahkan, semua pejabat mulai dari wakil bupati, SKPD hingga kepala desa berbaur bersama sebagai wujud pejabat menjadi fasilitator masyarakat," ujarnya.
Harapannya, lanjut dia, dengan adanya doa bersama masyarakat, Kabupaten Kudus kedepan akan semakin aman dan kondusif.
Sementara itu, Kabid Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus, Supratiwi mengungkapkan, tumpeng yang ada merupakan sumbangan dari semua SKPD, kecamatan, perusahaan, perbankan, warung makan serta perhotelan.
"Dukungan masyarakat dari berbagai lapisan tersebut menunjukan sikap guyub," ujarnya.
Nasi tumpeng tersebut, kata dia, merupakan simbol kemakmuran yang diharapkan Kota Kudus nantinya akan semakin makmur dan tingkat kesejahteraan masyarakat juga semakin meningkat.
Kepala Bagian Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Kudus, Putut Winarno menambahkan, selain acara seribu tumpeng, Pemerintah Kabupaten Kudus juga akan menyelenggarakan festival budaya pada Senin (29/9).
Puncaknya, kata dia, akan diselenggarakan kirab budaya membawa iring-iringan benda pusaka berupa keris, tombak dan cemeti yang dibawa dari Menara Kudus ke Aula Pendopo Kantor Bupati Kudus.
Menurut filosofinya benda pusaka ini dulu diserahkan oleh Pemerintah Kasunanan ke Pemerintahan Kadipaten.
Selain iring-iringan benda pusaka yang akan dibawa sejumlah pejabat tinggi Kabupaten Kudus, kirab budaya juga akan menyajikan napak tilas sejarah awal hadirnya Kudus menjadi sebuah Kabupaten.
"Nanti akan ada iring-iringan yang menceritakan bagaimana sejarah Hindu dan Islam melebur menjadi satu hingga saat ini," ujarnya.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor:
Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025