Soyuz ke ISS setelah Dua Bulan Tertunda
Jumat, 24 Juli 2015 09:15 WIB
Mereka mencapai tujuan dalam kurun waktu kurang dari enam jam kemudian untuk memulai misi berdurasi lima bulan di ISS, laboratorium luar angkasa senilai 100 miliar dolar Amerika Serikat (AS) yang mengorbit pada jarak sekira 250 mil (400 kilometer) di atas Bumi.
Trio angkasawan itu semula direncakan meluncur pada Mei 2015, namun Rusia menunda misi tersebut setelah terjadi kegagalan peluncuran roket Soyuz sejenis pada 28 April 2016, yang hanya mampu mengirimkan paket logistik luar angkasa Progress pada satu orbit lebih rendah di bawah International Space Station (ISS).
Sembilan hari berselang, kapsul luar angkasa yang berisikan tiga ton logistik itu jatuh kembali dan terbakar di atmosfer Bumi.
Penyelidikan kecelakaan meyakini bahwa Progress gagal memisahkan diri secara sempurna dari roket Soyuz pada fase mesin ketiga.
Kemudian Soyuz kembali meluncur pada 3 Juli 2015, dan sukses mengirimkan logistik pengganti ke ISS.
"Kami percaya pada roket ini, dan kami tidak sabar untuk segera meluncur," kata Lindgreen dalam konferensi pers prapeluncuran.
Dua perusahaan yang dikontrak NASA untuk meluncurkan logistik ke ISS juga kehilangan kapsul mereka setelah kegagalan peluncuran baru-baru ini, yakni SpaceX dan Orbital ATK, yang masih di bawah larangan luncur akibat insiden masing-masing yang terjadi bulan lalu dan Oktober 2014.
Jalur pengisian kembali logistik keempat dikelola oleh Jepang dan rencananya akan diluncurkan pada Agustus mendatang.
"Tentu kurang menyenangkan melihat sejumlah upaya pengiriman berujung tak sesuai yang diharapkan. Itu memperlihatkan betapa sulitnya industri ini dan betapa luar angkasa tak mengenal ampun," kata Lindgren, layaknya dikutip Reuters.
Kedatangan trio angkasawan tersebut membuat ISS kembali dioperasikan enam awak untuk kali pertama dalam enam pekan terakhir.
"Kami tidak sabar untuk bertemu mereka," kata insinyur penerbangan ISS asal AS Scott Kelly dalam wawancara via penghubung udara pada Selasa (21/7).
Kelly merupakan satu dari tiga astronot yang menjalani misi berdurasi setahun pertama ISS bersama kosmonot Rusia Michael Kornienko dan kosmonot veteran Gennady Padalka, yang komandan ISS saat ini.
Kapsul Soyuz mencapai ISS hanya dengan sepasang peranti surya penghasil daya tersisa, sementara pengamat misi NASA Kyle Herring menilai kesalahan kecil itu tak berpengaruh terhadap kemampuan kapsul dalam meluncur maupun merapat.
Pewarta : Antaranews
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024