Setidaknya 80 Orang Tewas dalam Serangan Rezim Suriah
Senin, 17 Agustus 2015 09:39 WIB
Lembaga pemantau Syrian Observatory for Human Rights, yang berpusat di Inggris, mengatakan setidaknya 200 orang juga mengalami luka-luka dalam rangkaian 10 serangan di kota Douma yang dikuasai pemberontak.
Sebagian besar orang yang tewas adalah warga sipil, kata lembaga itu, dan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat karena banyak korban luka saat ini berada dalam kondisi kritis.
Direktur lembaga tersebut, Rami Abdel Rahman, mengatakan para warga berkumpul --setelah serangan pertama menghantam sebuah pasar di kota-- untuk membantu mengevakuasi mereka yang luka-luka ketika serangan-serangan berikutnya muncul.
Pasar tersebut mendapatkan setidaknya enam serangan sementara serangan-serangan lainnya terjadi di pusat kota, kata Abdel Rahman.
Sebuah video, yang dipasang dalam jaringan oleh para pegiat usai terjadinya serangan, menunjukkan puing-puing dan baja-baja yang terpelintir berserakan di sebuah persimpangan jalan.
Douma terletak di benteng pemberontak di Ghouta Timur, yaitu wilayah di luar ibu kota yang secara berkala menjadi target serangan-serangan udara pasukan pemerintah.
Ghouta Timur ditutup pemerintah selama hampir dua tahun terakhir ini dan pasukan rezim telah memperketat blokade tersebut sejak awal 2015.
Serangan-serangan ke Douma terjadi di saat kepala badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang baru, Stephen OBrien, melakukan pembicaraan dengan para pejabat pemerintah di Damaskus pada lawatan pertamanya ke Suriah sejak ia menjalankan jabatan.
OBrien, yang menggantikan Valerie Amos pada Mei, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Walid Muallem, demikian dilaporkan media pemerintah.
Kantor berita resmi SANA mengatakan OBrien menyatakan keinginannya untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam upaya mengatasi penderitaan kemanusiaan di Suriah.
Sudah hampir 12 juta orang yang kehilangan tempat tinggal karena konflik Suriah, lebih dari empat juta menjadi pengungsi dan 7,6 juta lainnya menjadi pengungsi di dalam negeri.
Pada Sabtu, OBrien bertemu dengan wakil menteri luar negeri Suriah dan mengunjungi kota Homs, yang saat ini sebagian besar berada di bawah kendali pemerintah, demikian AFP.
Pewarta : Antaranews
Editor:
Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2024