Logo Header Antaranews Jateng

Jumlah Pengrajin Payung Kalibagor Banyumas Kian Menyusut

Sabtu, 12 September 2015 11:04 WIB
Image Print
Ilustrasi. Seorang seniman melukis dengan media payung kertas.
Sumanto,38, pengrajin asal Kalibagor Banyumas saat mengikuti lokakarya di Festival Payung Indonesia (FPI) 2015 di Taman Balekambang Solo, Sabtu, menyatakan sejak 1940 Kalibagor dikenal sebagai sentra industri payung kertas, namun kini tidak banyak warga yang menggeluti kerajinan payung kertas.

"Hingga sekarang memang masih bertahan, tapi produksinya terus berkurang," katanya.

Jumlah pengrajin payung, dahulu khususnya di Dukuh IV Kalibagor, ada puluhan orang, namun kini tinggal enam kepala keluarga termasuk dirinya.

Menurut dia, setiap anggota keluarga pengrajin payung kertas di Kalibagor dapat membuat payung tradisional itu. Payung ini, biasa digunakan masyarakat untuk orang yang meninggal dunia atau untuk dekorasi atau hiasan taman.

Dia menjelaskan, payung kertas tersebut menggunakan bahan baku limbah kertas sak semen, bambu, benang, lem dan cat pewarna untuk dekorasinya. Harga yang ditawarkan sekitar Rp25 ribu hingga Rp30 ribu per buahnya.

"Ongkos produksi sebuah payung kertas bisa sekitar Rp17 ribu dan kami mempu memproduksi rata-rata 20 buah per harinya," kata pengrajin yang mengaku menekuni bisnis ini, meneruskan orang tuanya sejak 10 tahun lalu.

Para pengrajin soal bahan baku, kata dia, tidak menemui kendala selama ini, seperti kertas semen juga stoknya banyak. Namun, mereka hanya terkendala cara pemasaran produksinya.

"Kami memasarkan barang kerajinan ini, salah satunya melalui kegiatan pameran-pemeran yang diselenggarakan oleh Pemkab Banyumas dan Festival Payung Indonesia di Solo ini," katanya.

Bahkan, para pengrajin payung Kalibagor telah mengembangkan kreatifitasnya dengan membuat payung kertas corak batik untuk menghiasi Festival Payung Indonesia di Taman Balekambang Solo selama tiga hari.
Payung Kalibagor dalam Festifal Payung Indonesia cukup memberikan suasana yang menarik bagi pengunjung. Pada kedua kegiatan Festival Payung Indonesia sudah banyak pengunjung yang mendatangi stand Payung Kalibagor.
Para pengunjung selain meminta keterangan tentang sejarah payung Kalibagor tersebut dan mereka juga menjadikan ajang foto selvie.

Bahkan, para pengrajin payung Kalibagor juga memberikan petunjuk kepada sejumlah pengunjung, tentang cara membuat dan memberikan cat pewarna yang menambah kemegahan payung dari limbah kertas itu.

Pewarta :
Editor: Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA 2025