Logo Header Antaranews Jateng

Hendi-Ita Apresiasi Kenaikan Gaji Guru Honorer

Senin, 16 November 2015 21:20 WIB
Image Print
Peserta Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dan Hevearita Gunaryanti Rahayu (Hendi-Ita).
"Kami sangat lega dan menyambut baik keputusan DPRD Kota Semarang itu," kata calon wali kota Semarang Hendrar Prihadi saat kegiatan bakti sosial di kawasan Muktiharjo Kidul, Semarang, Senin.

Hendi-Ita diusung oleh koalisi tiga partai politik, yakni PDI Perjuangan, Partai Nasdem, dan Partai Demokrat pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang 2015.

Mantan wali kota Semarang itu mengakui selama ini memang berkomitmen terhadap peningkatan kualitas pendidikan yang salah satunya didorong adanya peningkatan kesejahteraan guru, termasuk guru honorer.

"Mulai tahun depan kan gaji GTT, termasuk tenaga kependidikan honorer disetarakan upah minimum kota (UMK) sebesar Rp1,9 juta/bulan. Tahun berikutnya, mengangkat mereka-mereka (guru honorer)," katanya.

Ia mengatakan kebijakan penyesuaian gaji guru honorer itu merupakan tren positif perhatian Pemerintah Kota Semarang terhadap bidang pendidikan, melanjutkan apa yang dilakukannya selama ini.

Semasa kepemimpinan Hendi sebagai wali kota Semarang, perhatian Pemkot Semarang terhadap pendidikan sangat positif, seperti anggaran program peningkatan mutu pendidikan menjadi Rp14,9 miliar/tahun.

"Dibandingkan dengan periode pemerintahan sebelumnya yang rata-rata mengalokasikan Rp1 miliar/tahun, terjadi kenaikan yang besar karena sekarang ini rata-rata Rp14,9 miliar/tahun," katanya.

Maka dari itu, pasangan calon yang mengusung slogan Hebat (Hendi-Ita Bersama Rakyat) itu sangat mengapresiasi langkah positif dari DPRD Kota Semarang yang menyesuaikan gaji GTT dengan UMK.

Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi mengatakan gaji tenaga pendidik dan tenaga kependidikan honorer akan disesuaikan dengan UMK yang ditetapkan sekitar Rp1,9 juta/bulan.

Selaku Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Semarang, politikus PDI Perjuangan itu merasa prihatin mendengar banyaknya keluhan dari para guru honorer yang tidak digaji secara proporsional.

"Makanya, sudah seharusnya jika kami terus bergerak bersama untuk memperjuangkan kesejahteraan 'sedulur-sedulur' guru honorer dan pegawai tidak tetap," kata Supriyadi yang juga Ketua Tim Pemenangan Hendi-Ita.

Pewarta :
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2024