Romo Vikep: Peristiwa Natal Refleksikan Hidup Keluarga
Kamis, 24 Desember 2015 11:09 WIB
Romo Krisno mengatakan hal itu ketika menjelaskan tentang makna Natal pada tahun 2015. Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) pada tahun 2015 mengeluarkan pesan Natal bersama bertema "Hidup Bersama sebagai Keluarga Allah".
Ia menyebut Allah yang rahim itu menjadi kekuatan dalam kehidupan bersama manusia, dalam keluarga dan komunitas.
"Roh Allah dalam komunitas, dalam keluarga, menjadikan umat menerapkan prinsip bela rasa yang nyata, membela mereka yang sakit, miskin, tersingkir, dan difabel. Kerahiman Allah yang berbela rasa secara nyata ada dalam keluarga," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa keluarga menjadi tempat menampilkan wajah kerahiman Allah karena dalam keluarga hadir semangat manusia yang saling mengasihi.
"Melalui kebiasaan saling berbagai, tolong-menolong, saling memaafkan," katanya.
Pada kesempatan itu, Romo Krisno yang memimpin umat Katolik di 10 gereja paroki tersebar di Kota Magelang, Kabupaten Magelang, dan Temanggung tersebut juga mengemukakan pentingnya setiap keluarga bertekun dalam pencarian jalan keluar atas berbagai persoalan kehidupan keluarga mereka.
"Tidak ada persoalan yang tidak ada jalan keluar. Selalu ada jalan keluar dan fondasi jalan keluar itu kerahiman Allah," katanya.
Pada Natal 2015, kata dia, umat diajak untuk menjadi misioner-misioner kerahiman Allah secara rohani dan jasmani.
"Keluarga adalah basis gereja," kata Romo Krisno yang juga Kepala Gereja Paroki Santo Ignatius Kota Magelang itu.
Berbagai gereja dan kapel yang tersebar di Kevikepan Kedu, kata dia, telah melakukan berbagai persiapan untuk penyelenggaraan misa perayaan Natal pada Kamis malam dan Jumat (25/12), termasuk berkoordinasi dengan aparat gabungan untuk pengamanannya.
"Saya sudah mengikuti pertemuan koordinasi dan memastikan bahwa aparat telah menyiapkan dengan baik untuk pengamanan secara nyata," katanya.
Pewarta : M Hari Atmoko
Editor:
M Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024