Logo Header Antaranews Jateng

Spiderman Kenalkan Salam Semarangan Ikon Kota ATLAS

Senin, 28 Desember 2015 19:39 WIB
Image Print
Sumber: marvel.wikia.com
Spiderman itu ternyata diperankan koordinator Pegiat Wisata Semarang Nurul Wahid yang rela mengenakan kostum dan topeng bak pahlawan super untuk mengenalkan salam Semarangan yang diharapkan bisa menjadi salah satu ikon khas Kota ATLAS.

Beberapa pejabat, termasuk anggota DPRD Kota Semarang yang diajak menirukan salam Semarangan juga terlihat kikuk karena belum terbiasa. Namun, mereka menyambut baik kampanye salam Semarangan yang bisa menjadi kebanggan warga Semarang.

Salam dengan menyatukan ibu jari dan jari tengah itu, kata Wahid, menyimbolkan penyatuan semua unsur, baik pemerintah, pegiat wisata, komunitas, maupun masyarakat, untuk bersama-sama mengembangkan destinasi pariwisata yang ada di Kota Semarang.

Pengenalan atau kampanye salam Semarangan, kata dia, memang dimaksudkan untuk menggelorakan kembali salam khas Semarang sekaligus mendorong penggunaannya dalam berbagai kesempatan agar menjadi identitas dan ciri khas masyarakat Semarang.

"Kami akan terus budayakan salam Semarangan dalam berbagai kegiatan resmi maupun tidak resmi, terutama kepariwisataan. Kami berharap ikon khas ini mampu memberikan 'multiplier effect' untuk mengangkat citra wisata di Kota Semarang," katanya.

Dengan adanya kekhasan, terutama dalam menyambut wisatawan, lanjut dia, lebih mudah untuk melakukan "branding" menunjang potensi kepariwisataan sekaligus mengangkat performa destinasi-destinasi wisata yang dimiliki Kota Semarang.

Sementara itu, Kepala Seksi Pergelaran dan Kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpad) Kota Semarang Taufan Y.D. mengatakan bahwa pihaknya selama sebulan belakangan memang giat berkomunikasi mengenalkan salam khas Kota Semarang.

"Sebulan terakhir ini, kami sering berkomunikasi dengan para pegiat wisata Kota Semarang, terutama untuk menggiatkan kembali salam asli Semarangan. Sasarannya kali ini di lingkungan Pemerintah Kota Semarang terlebih dahulu," katanya.

Nantinya, kata dia, salam Semarangan akan dibudayakan pegiat wisata dalam penyambutan tamu atau turis yang berkunjung ke Kota Semarang agar mereka mengerti bahwa masyarakat Kota Lumpia memiliki salam jari yang khas, unik, dan bermakna.

"Posisi ibu jari dan jari tengah yang dipertemukan ini memang sangat lekat dengan tarian Jawa. Filosofinya, menyatukan semua unsur atau elemen masyarakat untuk bersama-sama mari menggiatkan kegiatan pariwisata di Kota Semarang," katanya.

Pewarta :
Editor: Kliwon
COPYRIGHT © ANTARA 2024