Logo Header Antaranews Jateng

Demonstran Minta DPR Bantu Bubarkan Uber dan GrabCar

Selasa, 22 Maret 2016 13:22 WIB
Image Print
Para pengemudi taksi berorasi di depan Gedung MPR/DPR, Selasa (22/3). (ANTARA News/ Lia Wanadriani Santosa)
"Meminta perlakuan yang adil antara taksi meter dan non meter. Taksi meter jangan dizalimi. Kami minta pemerintah melindungi taksi meter. Bubarkan Uber dan GrabCar," kata mereka saat berorasi di depan Gedung MPR/DPR, Jakarta, Selasa.

Salah satu pengemudi yang berorasi, Khaliri (40), mengatakan semenjak transportasi berbasis aplikasi online muncul, penghasilan mereka menurun. Padahal, setiap hari mereka harus menyetor Rp 550 ribu.

Kendati tak direstui manajemen perusahaan tempatnya bekerja, Khaliri tetap ikut berdemonstrasi bersama rekan-rekan sesama pengemudi taksi.

"Bisa saja kami kena sanksi, tetapi kami dalam perjuangan. Mudah-mudahan DPR mau merespon. Teman-teman kita kini kesulitan," keluh dia.

Hal senada disampaikan Rudi (35), asal Meruya, Jakarta Barat yang rela tak mendapatkan penghasilan satu hari ini demi tuntutan dipenuhi pemerintah.

"Kami enggak dapat izin dari kantor. Ya, kami akan tetap berjuang, walau penghasilan hari ini nol rupiah," aku Rudi.

Sementara itu, sekitar pukul 12.00 WIB arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto arah Slipi dan Semanggi macet, sedangan pintu keluar Tol Senayan tersendat.




Pewarta :
Editor: Totok Marwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024