Mahfudz: Kunjungan Wartawan Indonesia ke Israel Sangat Kontradiktif
Rabu, 30 Maret 2016 10:19 WIB
Dia mengingatkan, terlebih Presiden Joko Widodo dalam sidang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja sama Islam (OKI) yang baru saja diselenggarakan di Jakarta, mempertegas sikap Indonesia menentang penjajahan Israel dan mendukung kemerdekaan Palestina.
Mahfudz mengaku tidak memahami apa agenda dari kunjungan para wartawan senior tersebut terlebih setelah Indonesia menjadi tuan rumah KTT Luar Biasa OKI.
Dia menduga, Israel dan PM Netanyahu risau dengan sikap Presiden Jokowi dan pemerintah Indonesia sehingga mereka berusaha mencari jalur lobi yang dipikir akan efektif melalui wartawan-wartawan senior tersebut.
"Saya juga tidak mengerti bagaimana caranya mereka bisa masuk ke Israel sementara dua Menlu Indonesia yaitu, Marty Natalegawa dan Retno LP Marsudi ditolak Israel ketika hendak masuk ke Palestina oleh Israel. Mungkin karena menggunakan paspor hijau biasa, mereka masuk lewat Eropa dan baru ke Israel," katanya.
Mahfudz menjelaskan bahwa jika dilihat pernyataan Netanyahu ketika bertemu dengan para wartawan senior Indonesia itu bahwa Israel akan memulai babak baru hubungan dengan Indonesia, artinya Israel menginginkan hubungan diplomatik baru dengan Indonesia.
Menurut dia, kalau seperti itu maksudnya maka jelas harus ditolak karena konstitusi kita jelas menolak segala bentuk penjajahan.
Sebelumnya dalam laman resmi kementerian luar negeri Israel diberitakan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (28/3) bertemu delegasi wartawan-wartawan senior Indonesia yang datang ke Israel atas undangan dan inisiatif kemenlu Israel.
"Saat ini sudah saatnya untuk membangun hubungan resmi antara Indonesia dan Israel. Kita memiliki banyak kesempatan untuk bekerja sama di bidang teknologi air dan lapangan," ujar Netanyahu.
Pewarta : Antaranews
Editor:
Totok Marwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024