Logo Header Antaranews Jateng

1.896 Eks Anggota Gafatar Jateng Dipulangkan ke Daerah Asal

Rabu, 20 April 2016 16:58 WIB
Image Print
Pembinaan Warga Eks Gafatar. Sejumlah warga eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) mengikuti pembinaan wawasan bela negara di tempat penampungan sementara eks Gafatar di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (28/1). Pembinaan kepada mant
Semarang, Antara Jateng - Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah mencatat 1.896 mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal provinsi ini telah dipulangkan ke tempat asalnya yang tersebar di berbagai daerah.

   "Seluruh eks-Gafatar sudah dipulangkan, termasuk yang sempat ditampung di Asrama Haji Donohudan Boyolali," kata Asisten Bidang Intelijen Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah Yacob Hendrik usai rapat koordinasi tim pengawas aliran kepercayaan masyarakat di Semarang, Rabu.

   Atas keberadaan para mantan anggota Gafatar tersebut, kata dia, upaya penanganan telah diatur dalam Surat Keputusan Bersama antara Jaksa Agung, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama.

   Menurut dia, seluruh pemangku kepentingan dilibatkan dalam upaya menyelesaikan permasalahan Gafatar tersebut.

   Ia menyebutkan sejumlah pihak yang terkait dengan masalah tersebut antara lain Kementerian Agama, kepolisian dan TNI, Majelis Ulama Indonesia, termasuk pemerintah daerah setempat.

   Berkaitan dengan pembinaan dan pengawasan terhadap mantan anggota Gafatar serta simpatisannya, kata dia, akan dibentuk tim hingga tingkat desa.

   Ia menyebut pendampingan dan pembinaan tidak hanya berkaitan dengan keyakinan, namun juga aspek sosial kemasyarakatannya.

   "Dalam SKB tersebut dijelaskan tentang tugas pemda berkaitan dengan penanganan masalah kesejahteraan mereka," katanya.

   Sementara Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah Sulijati menambahkan kendala terbesar dalam mengatasi permalasahan Gafatar ini berkaitan dengan mengubah keyakinan.

   Manurut dia, Kementerian Agama menjadi ujung tombak untuk melakukan pembiaan berkaitan dengan keyakinan mantan Gafatar tersebut.

   "Mereka ini kan orang-orang pintar. Pendekatan untuk melurusakan keyakinan harus dilakukan secara personal, pelan-pelan," katanya.


Pewarta :
Editor: Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA 2025