Logo Header Antaranews Jateng

UMKM se-Jateng Bakal Ramaikan "Dandangan Kudus"

Rabu, 4 Mei 2016 15:29 WIB
Image Print
Sejumlah peserta mengikuti Kirab Tradisi Dandangan di Kudus, Jateng, Sabtu (28/6). Tradisi Dandangan yang digelar setahun sekali itu merupakan wujud syukur masyarakat atas segala limpahan rejeki dan keselamatan dari Tuhan YME serta sebagai penanda di
Kudus, Antara Jateng - Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kabupaten Kudus Jawa Tengah akan mengundang pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di provinsi setempat untuk ikut memeriahkan pameran selama perayaan tradisi "dandangan" yang digelar mulai 26 Mei 2016.

"Kami memang berupaya mengemas perayaan tradisi 'dandangan' tahun ini lebih menarik, dibandingkan dengan perayaan tahun sebelumnya," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar Kudus Sudiharti di Kudus, Rabu.

Salah satu yang berbeda dengan tahun kemarin, yakni rencana mengundang pelaku UMKM dari 35 kabupaten/kota di Jateng untuk ikut pameran di Kudus.

Guna menampung pelaku UMKM dari luar daerah, kata dia, akan disiapkan gerai khusus sesuai jumlah UMKM yang diundang.

Ia berharap tradisi "dandangan" tahun ini bisa meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan ke Kudus, karena nantinya bisa mencari aneka produk khas dari berbagai daerah di Jateng tanpa harus menempuh perjalanan jauh.

Selain mengundang pelaku UMKM dari berbagai daerah di Jateng, kata dia, jumlah gerai yang akan disediakan juga akan ditambah.

Penambahan jumlah gerai, kata dia, akan diikuti dengan penambahan lokasi berjualan.

"Saat ini, masih dirapatkan guna memastikan lokasi tambahan yang cocok digunakan untuk berjualan selama sembilan hari," ujarnya.

Jika tahun 2015 terdapat 430 gerai, kata dia, tahun 2016 tentunya bisa lebih karena harus menyediakan gerai khusus untuk pelaku UMKM dari luar Kudus yang dimungkinkan tertarik ikut pameran.

Sementara target pemasukan pada tradisi dandangan tahun ini, kata dia, sebesar Rp100 juta.

Target pemasukan tersebut, tentunya lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2015 yang hanya Rp55,46 juta untuk penggunaan kekayaan daerah (PKD), sedangkan realisasinya mencapai Rp72,55 juta, termasuk retribusi sampah sebesar Rp5 juta.

Ia optimistis target bisa tercapai target mengingat akan ada penambahan lokasi berjualan.



Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2025