Logo Header Antaranews Jateng

Mengeluh Sakit Kepala, Mahasiswa UI Asal Pati Meninggal di Kantin

Kamis, 19 Mei 2016 11:13 WIB
Image Print
Ilustrasi (Grafis)
Pati, Antara Jateng - Bhayangkara Tegar Pradana (24) seorang mahasiswa Magister Teknik Kimia Universitas Indonesia asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dipastikan meninggal karena sakit dan bukan karena keracunan makanan atau minuman, kata juru bicara keluarga almarhum Agus Suyanto.

"Sebelum kejadian, almarhum memang sempat mengeluhkan sakit kepala, sehingga sering mengonsumsi obat untuk meringankan sakit kepalanya itu," ujar Agus Suyanto yang merupakan kakak angkat korban di Pati, Kamis.

Hal itu, kata dia, diperkuat dengan hasil pengecekan di kos almarhum memang ditemukan sejumlah jenis obat-obatan, salah satunya obat sakit kepala.

Almarhum, kata dia, memang sempat minum obat sakit kepala sebelah sebelum kejadian.

Padahal, kata dia, saat itu belum makan pagi, sehingga kondisi badannya cukup lemah.

Ketika sedang berada di kantin bersama temannya yang bernama Lintang pada Rabu (18/5) sekitar pukul 11.30 WIB, kata dia, almarhum tiba-tiba tertunduk di meja dengan keluhan sakit kepala, kemudian korban terjatuh ke arah belakang hingga kepalanya terbentur benda keras.

Beberapa warga yang berada di kantin UI, kata dia, memang sempat memberikan pertolongan setelah mendengar teriakan Lintang, namun nyawanya tidak tertolong ketika dilarikan ke klinik UI.

Hasil visum dokter dari Rumah Sakit Polri Kramatjati, kata dia, ditemukan luka bagian belakang dengan lebar sekitar tiga cm yang mengeluarkan darah.

Akibat benturan tersebut, kata dia, pembuluh darah korban juga ada yang pecah.

"Keluarga memastikan, penyebab meninggalnya almarhum karena sakit kepala, kemudian terbentur," ujarnya.

Keluarga, kata dia, tidak menginginkan diautopsi dan hanya mengizinkan dilakukan visum.

Sampel darah dan urine almarhum, kata dia, sudah dilakukan pengecekan dan tidak ada indikasi keracunan.

Dengan demikian, kata dia, dugaan keracunan makanan atau minuman tidak benar karena tidak terbukti.



Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024