Logo Header Antaranews Jateng

Perindah Kota, Pedagang Pasar Paingan Magelang Tetap Dipindah

Selasa, 28 Juni 2016 12:27 WIB
Image Print
Ilustrasi. Alun-alun Kota Magelang (magelangkota.go.id)
Magelang, Antara Jateng - Pemerintah Kota Magelang, Jawa Tengah, berkukuh pada rencananya untuk memindahkan para pedagang di Pasar Tiban Paingan dari kawasan alun-alun ke Lapangan Rindam IV/Diponegoro dengan alasan utama untuk menjaga keindahan kota setempat.

"Tetap akan dipindah. Pak Wali (Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito, red.) juga sudah menyampaikan waktu peringatan Nuzulul Quran (Di Masjid Agung Kauman, red.)," kata Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Pemkot Magelang Joko Budiyono di Magelang, Selasa.

Sejak beberapa waktu terakhir, kalangan masyarakat terutama pemerhati tradisi dan budaya menyatakan penolakannya terhadap rencana tersebut, terutama karena keberdaaan pedagang Pasar Paingan yang telah mulai era 1960-an itu sebagai tradisi budaya tak bendawi (intangible).

Mereka menyebut aktivitas pedagang Pasar Paingan "setarikan nafas" dengan agenda bulanan, pengajian Minggu Paing di Masjid Kauman dekat Alun-Alun Kota Magelang. Keramaian alun-alun terkait dengan pengajian dan aktivitas pedagang pasar tiban itu, hanya berlangsung beberapa jam, setiap 35 hari sekali (kalender Jawa).

Joko menyebut sekitar 90 orang, terutama datang dari berbagai tempat di Kabupaten Magelang di sekitar kota itu, berdagang berbagai barang di pasar tiban setiap Masjid Agung Kauman menggelar tradisi pengajian Minggu Paing.

"Kita ingin menata lingkungan alun-alun menjadi lebih baik," ujarnya.

Ia mengatakan Pasar Paingan tidak ada hubungan dengan pengajian Masjid Agung Kauman.

"Barang yang dijual juga tidak bersinggungan dengan pengajian. Kecuali kalau yang dijual itu seperti kitab suci. Yang mereka jual pakaian," katanya.

Sejumlah orang yang berdagang di pasar itu juga mereka yang setiap hari menjadi pedagang di Pasar Rejowinangun (pasar tradisional terbesar di Kota Magelang, red).

"Sebagian pedagang dari Rejowinangun," katanya.


Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2025