Logo Header Antaranews Jateng

Tahta Suci Vatikan Sampaikan Pesan Ramadhan dan Idul Fitri Kepada Dunia

Jumat, 1 Juli 2016 06:24 WIB
Image Print
Dokumentasi Presiden Palestina, Mahmoud Abbas (kiri), saat memberikan rosario kepada Paus Fransiskus, dalam audiensi pribadi di Vatikan, Sabtu (16/5). (REUTERS/Alberto Pizzoli/Pool)
London, Antara Jateng- Dewan Kepausan untuk Dialog Antarumat Beragama (Pontifical Council for Interreligious Dialogue), Vatikan menerbitkan dokumen resmi yang berisikan pesan Ramadhan dan Idul Fitri 1437 Hijriah kepada umat Islam di seluruh dunia, pesan diberi judul Christians and Muslims: Beneficieries and Instruments of Divine Mercy.

Pejabat di Kedutaan Indonesia untuk Tata Suci Vatikan, di Vatikan, Sturmius Bate, Jumat, mengatakan pesan Ramadhan dan Idul Fitri bagi umat Islam merupakan tradisi tahunan bagi Vatikan, yang telah berlangsung sejak 43 tahun lalu.

Pesan itu umumnya dikirim menjelang akhir bulan suci Ramadhan atau sebelum perayaan Idul Fitri, baik melalui perwakilan diplomatik negara sahabat di Vatikan maupun melalui Kedutaan Besar Vatikan (Nunciature) Vatikan di seluruh dunia.

Pesan Ramadhan dan Idul Fitri 1437 H kali ini berisikan beberapa hal penting, di antaranya harapan spiritual agar umat Islam yang menjalankan ibadah puasa mendapatkan pahala berlimpah. Vatikan menyampaikan harapan semoga Ramadhan menjadi momentum yang tepat untuk memperkuat ikatan kerohanian antara umat Kristiani dan Islam.

Melalui pesan yang ditulis Kardinal Jean-Louis Tauran itu, Vatikan memberi penekanan pada kesamaan antara Kristiani dan Islam, dimana umat Kristiani dan Islam sama-sama mengimani Allah sebagai sosok Yang Maha Pengampun dan Maha Mengasihi segala makhluk ciptaan-Nya, termasuk manusia.

Terhitung 8 Desember 2015 hingga 20 November 2016, Gereja Katolik Roma merayakan Extraordinary Jubilee of Mercy yang dikenal dengan sebutan Yubileum Kerahiman dalam bahasa Indonesia.

Yubileum sendiri merupakan tradisi dalam Gereja Katolik yang hanya dirayakan sekali dalam setiap 25 tahun.

Yubileum terakhir dirayakan pada 2000 dan perayaan Yubileum kali ini tidak dalam penanggalan rutin (setiap 25 tahun). Yubileum Kerahiman ini dimaknai umat Katolik untuk mengenang Allah Sang Maha Pengampun.

Paus Frasiskus secara khusus memerintahkan para Uskup untuk memberikan penitensi (sakramen pertobatan) bagi mereka yang melakukan dosa besar, termasuk aborsi yang ditentang Gereja Katolik Roma.

Absolusi (pengampunan) tersebut dimaknai sebagai wujud ajaran Allah Yang Maha Mengampuni atau yang diamalkan umat Islam dengan saling memaafkan di bulan suci Ramadhan.

Pesan Ramadhan mengutip pernyataan Paus Fransiskus, Jubilee of Mercy adalah momentum untuk saling memaafkan, saling mengampuni, momentum untuk menyembuhkan luka yang diakibatkan oleh konflik serta momentum yang tepat untuk rekonsiliasi dalam Khotbah Paus Fransiskus tanggal 11 April tahun lalu.

Salah satu hal penting yang digarisbawahi dalam pesan Ramadhan itu, bahwa umat Kristiani dan Islam terpanggil untuk mendekatkan diri dengan Sang Pencipta, yakni dengan cara mengasihi dan menyayangi satu dengan yang lain.

Dalam hal ini, Vatikan mendorong umat Kristiani dan Islam untuk memberi perhatian terhadap mereka yang kondisinya terpuruk dalam konflik dan peperangan, korban perdagangan manusia, kaum miskin, penderita sakit, korban bencana alam serta pengangguran yang diakibatkan oleh ketidakadilan sosial.

Guna menghadapi berbagai tantangan sosial tersebut, Vatikan mengajak umat Kristiani dan Islam bekerja sama saling membantu sesamanya yang membutuhkan. Kerja sama yang erat antar umat Kristiani dan Islam dalam hal ini dinilai sebagai sumber pengharapan utama serta perwujudan dari ajaran agama masing-masing.

Kardinal Tauran mengakhiri pesan dengan mengekspresikan doa dan harapannya semoga umat Islam mendapatkan berkah yang berlimpah dan sukacita dalam perayaan Idul Fitri 1437 Hijriah.

Pewarta :
Editor: Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2024