Menag Apresiasi Kegigihan Petugas Haji Layani Jemaah
Senin, 19 September 2016 06:37 WIB
"Kami melihat sendiri petugas haji Indonesia luar biasa, tidak hanya dedikasi, ketekunannya, tetapi juga komitmen, kesabaran, dan keikhlasan, mereka dalam melayani jamaah yang melaksanakan ibadah haji tahun ini," kata Lukman Hakim Saifuddin usai acara penyambutan kedatangan haji kloter pertama Debarkasi Surakarta di asrama haji Donohudan Boyolali, Jateng, Senin dini hari.
Bahkan, kata Menag, sebagian petugas haji Indonesia tidak sebagaimana umumnya berpakaian ihram, tetapi mereka berhaji dengan cara melayani jemaah. Hal ini, sesuatu yang patut mendapat apresiasi, karena dengan jerih payah mereka, dinilai pelaksanaan tahun ini, lebih baik.
"Selain itu, jemaah haji Indonesia juga taat dan patuh semua peraturan baik dari Pemerintah Indonesia maupun Arab Saudi," kata Menag.
Menurut dia, beberapa yang disampaikan jemaah dan kalangan lainnya seperti angkutan udara baik penerbangan Garuda Indonesia dan Arab Saudi Airlines secara keseluruhan melayani dengan baik sesuai jadwal ketika saat berangkat atau kembali ke Tanah Air.
Selain itu, kata Menag juga soal pemondokan atau hotel-hotel selama di Mekah dan Medinah Arab Saudi, semuanya dalam kondisi yang baik, dan jamaah haji tidak ada yang mengeluh.
Bahkan, menu ketering untuk jemaah haji Indonesia selama di Tanah Suci, juga tidak ada yang mengeluh dan justru banyak diapresiasi.
"Kami melihat soal transportasi atau bus-bus yang mengakut jemaah Indonesia dari Medinah menuju Mekah atau sebaliknya. Dari Jedah ke Mekah dan sebaliknya, pelayanan juga diapresiasi," katanya.
Menurut Menag, hal-hal yang sifatnya pokok dalam pelaksanaan ibadah haji sudah sesuai yang diharapkan oleh jemaah.
Namun, Pemerintah juga tidak menutup mata, masih ada yang perlu ditingkatkan dan ke depan akan diadakan evaluasi untuk perbaikan pelaksanaan ibadah mendatang.
Menag mengatakan pihaknya masih mengupayakan soal kuota haji Indonesia kepada Pemerintah Arab Saudi. Ada kemungkinan besar bahwa kuota haji Indonesia mulai tahun depan atau 2017 akan kembali normal.
"Kami selama ini, kuota haji dipotong sekitar 20 persen. Dan, pada 2017 akan kembali normal, artinya akan mengalami penambahan 20 persen," katanya.
Pemerintah juga sedang mengupayakan kuota haji yang diserap oleh negara-negara lain yang tidak maksimal, kata dia, agar dapat digunakan oleh jamaah Indonesia.
"Kami sedang melakukan pembicaraan dengan Pemerintah Arab Saudi, untuk menggunakan kuota negara lainnya agar mendapat persetujuan, sehingga antrean masyarakat yang akan berhaji dapat dipercepat waktunya," katanya.
Menag mengatakan Pemerintah Arab Saudi mengurangi kuota pengiriman jamaah haji kepada negara-negara lain, sebesar 20 persen, karena ada pelaksanaan renovasi besar-besar Masjidil Haram, sehingga daya tampung mengalami penyusutan.
"Semua negara tidak hanya Indonesia kuotanya dikurangi 20 persen. Renovasi seluruh Masjidil Haram tahun ini, targetnya selesai. Artinya, penyelenggara ibadah haji 2017 tidak ada lagi mengurangan kuota," katanya.
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor:
Antarajateng
COPYRIGHT © ANTARA 2024