Menag: Mushaf Santri Bentuk Membuat Budaya Menulis Alquran
Rabu, 12 Oktober 2016 16:29 WIB
"Mushaf Santri ini jadi bentuk bahwa kita sedang membuat budaya menulis Alquran di kalangan santri dan lebih luas lagi ke seluruh masyarakat Indonesia," kata Lukman pada acara Sehari Menulis Dua Mushaf di Kantor Kemenag, MH Thamrin, Jakarta, Rabu.
Penulisan Mushaf Santri itu dilaksanakan menjelang perayaan Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2016 yang juga bersamaan dengan penyelenggaraan Pekan Olahraga dan Seni Santri Nasional (Pospenas) VII di Serang, Banten.
Guna memperluas minat menulis mushaf, Lukman mengatakan sekitar 40.128 santri dari 33 provinsi se-Indonesia ikut terlibat dalam penulisan tersebut.
Mereka menulis Mushaf Santri secara serentak di Kementerian Agama tingkat pusat hingga daerah.
"Insya Allah akan menghasilkan mushaf hasil tulis tangan santri pondok pesantren di Nusantara," ujar Lukman.
Mushaf Santri, kata dia, nantinya akan diresmikan Presiden Joko Widodo di acara pembukaan Pospenas VII.
Lukman berharap tradisi menulis mushaf dapat menjadi budaya umat Islam di Indonesia yang sebelumnya dikenal sebagai Muslim yang gemar membaca Alquran.
"Harapannya tentu generasi muda kita terbiasa untuk menulis ayat Alquran. Dengan menulis, secara tidak langsung juga melihat tulisan itu dan juga mengingat apa yang ditulis. Manfaat kegiatan ini tentu akan besar," tuturnya.
Untuk membudayakan penulisan mushaf, Lukman memprogramkan kegiatan ekstrakurikuler menulis ayat Al Quran di sejumlah pondok pesantren.
Pewarta : Antaranews
Editor:
Totok Marwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024