Logo Header Antaranews Jateng

Perpaduan Apik Dokter Dan Perias di Ketoprak Gayeng

Minggu, 30 Oktober 2016 13:57 WIB
Image Print
Para perias pengantin berperan dalam Ketoprak Gayeng dengan lakon Ande-Ande Lumut pada Sabtu (29/10) malam di Gedung Ki Narto Sabdho Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang. Foto: Nur Istibsaroh/ANTARAJATENG.COM
Semarang, Antara Jateng - Dua dokter RSUP Kariadi Prof.dr. Edi Dharmana, MSc, PhD, Sp.ParK dan dr. Damai Santosa, Sp.PD, KHOM bersama para perias pengantin berpadu apik dalam pementasan ketoprak gayeng pada Sabtu (29/10) malam di Gedung Ki Narto Sabdho Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang.

Permainan ketoprak dengan lakon Ande-Ande Lumut tersebut semakin gayeng dengan penampilan para laskar muda Ngesti Pandowo dan penampilan puluhan perias pengantin yang memerankan sebagai gadis desa bersaudara yang mengajukan diri untuk diperistri Ande-Ande Lumut.

Pementasan sangat apik dengan permainan panggung para pemain, tarian dan nyanyian, tata lampu dan layar. Aksi panggung para pemain sering membuat para penonton larut dalam drama tradisional tersebut. Tidak jarang penampilan para pemain menjadikan para penonoton tertawa hingga ikut "nembang".

Ketoprak semakin gayeng saat Ketua Umum Ngesti Pandawa Joko Mulyono, Prof Edi Dharmana, dr Damai Santoso, bersama tim membagikan hadiah hiburan dan doorprize berupa sepeda motor Beat.

Pada pementasan ketoprak gayeng yang berlangsung pukul 20.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB tersebut, mampu menyedot ratusan penonton baik dewasa, remaja, juga anak-anak.

"Penampilan dokter RSUP dr Kariadi ini sudah yang ke empat kalinya. Sebelumnya pernah dengan sesama dokter, kali ini dengan para perias pengantin, lain waktu akan dengan komunitas yang lain," kata dr Santosa disela-sela pementasan.

Dokter Santosa menambahkan dengan berperan langsung dalam pementasan ketoprak maupun wayang orang, menjadi salah satu wujud nyata untuk melestarikan kesenian. Dirinya juga berharap seluruh stakeholder terkait akan terus memberikan dukungan positif.


Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2024