Logo Header Antaranews Jateng

Hore, "Boyongan" Pasar Kembang Semarang Gratis

Kamis, 1 Desember 2016 08:59 WIB
Image Print
Ilustrasi - Pedagang kembang menunggu pembeli di Pasar Bunga Kemantren, Bandungan, Kabupaten Semarang, Jateng, Kamis (1/10). Pasar tradisional yang menyediakan beragam jenis bunga dan berada pada ketinggian sekitar 900 meter di atas permukaan laut it
Semarang, Antara Jateng - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menjamin "boyongan" pedagang kembali ke Pasar Kembang Kalisari tidak dipungut biaya, termasuk proses registrasi ulang pedagang.

"Teman-teman pedagang Pasar Kembang yang mau 'boyongan' sedikit-sedikit silakan. Saya jamin pindah (menempati kembal) ke sini lagi gratis," katanya di Semarang, Rabu.

Hal tersebut diungkapkan Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi saat meninjau progres pembangunan Pasar Kembang Kalisari, Semarang, yang ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.

Bahkan, Hendi meminta pedagang untuk melaporkan jika ada anak buahnya yang ada di jajaran Pemerintah Kota Semarang menarik biaya kepada pedagang atas relokasi ke Pasar Kembang Kalisari.

Menurut dia, revitalisasi Pasar Kembang Kalisari selain untuk mempercantik kawasan dan menata pedagang, juga untuk membuat kesejahteraan para pedagang di sentra bunga dan tanaman hias itu meningkat.

Penegasan itu sekaligus menjawab pertanyaan pedagang dalam sesi dialog saat tinjauan itu, sebagaimana ditanyakan Amir, salah satu pedagang Pasar Kembang Kalisari, Semarang.

Selain biaya relokasi, Amir juga menanyakan biaya registrasi ulang yang akan dilakukan Dinas Pasar, sebab selama ini mereka sudah mengantongi izin berdagang di kawasan tersebut.

"Kami sudah memiliki register dan izin yang digunakan untuk berdagang selama ini. Nanti, setelah menempati bangunan pasar baru ini bagaimana. Apakah juga gratis," katanya.

Kepala Dinas Pasar Kota Semarang Trijoto Sardjoko menambahkan pihaknya memastikan pedagang lama akan difasilitasi kembali menempati pasar itu yang diupayakan sesuai kondisi semula.

"Setelah selesai dibangun, pedagang akan dimasukkan kembali. Setelah itu, akan segera diterbitkan register yang baru karena pasar ini bangunan baru milik Pemkot Semarang," katanya.

Dinas Pasar, kata dia, akan menggunakan data awal pedagang sebagai acuan untuk melakukan registrasi ulang, kemudian diverifikasi atau dicocokkan untuk penerbitan izin yang baru.

"Yang jelas, masuknya (menempati pasar) gratis, izinnya juga gratis. Kami akan tetap mendata ulang untuk memastikan tidak ada lapak yang dijual, dan sebagainya," pungkas Trijoto.

Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024