13 Tanda Krisis Seperempat Baya

Selasa, 3 Januari 2017 12:59 WIB

Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta Antara Jateng - Usia pertengahan 20-an bisa jadi dipenuhi gejolak ketidakpastian.

Anda masih melajang, sementara teman-teman lain sudah mulai membangun keluarga? Belum mencicil tanah atau rumah? Tidak tahu hidup ini mau dibawa ke mana?

Berikut ini adalah 13 tanda Anda sedang mengalami krisis seperempat baya (quarter life crisis) seperti dilansir Independent:

1. Anda mulai bertanya-tanya apa tujuan Anda dalam hidup ini.

2. Anda frustrasi karena belum berhasil menjawab pertanyaan di atas.

3. Anda khawatir bahwa masa-masa terbaik dalam hidup sudah terlewati dan Anda merasa belum melakukan sesuatu yang penting dalam hidup Anda.

4. Media sosial membuat Anda cemas. Foto-foto pertunangan, perkawinan atau bayi yang baru lahir di linimasa membuat Anda galau, meski Anda belum mau menikah atau punya anak.

5. Lagu "22" dari Taylor Swift mengingatkan pada krisis ini karena (1) Anda sudah tidak berusia 22 tahun dan (2) mungkin tidak semuanya akan baik-baik saja seperti yang tercantum dalam lirik lagu itu.

6. Anda tetap meyakinkan diri sendiri bahwa 25 adalah 21 yang baru.

7. Anda bingung apakah ingin benar-benar jadi orang dewasa yang pantas atau selamanya diurus oleh orangtua di dalam gelembung aman dan nyaman.

8. Terkadang, Anda merasa ingin kabur.

9. Anda bingung harus memilih antara, "Saya ingin keluar kerja dan melihat dunia selagi masih bisa" dan "Saya harus meniti karir dan bekerja keras untuk meraih kesuksesan hidup".

11. Anda membeli tas atau gadget mahal agar terlihat mapan meski Anda belum yakin bisa membayar cicilan bulan ini.

12. Anda tidak tahu harus berpacaran dulu atau langsung mencari pasangan hidup karena semua orang memberi saran yang berbeda.

13. Meski selevel saat di kampus, Anda merasa bahwa teman-teman yang berada di bekerja di industri dengan gaji lebih besar kemungkinan akan lebih kaya dari Anda selama sisa hidupnya.

Namun, ingatlah, hidup tidak melulu soal uang atau perkawinan atau apa pun yang kita khawatirkan. Dan yang paling penting, hidup bukanlah kompetisi.