Kota Semarang Rancang Minapolitan di Gunungpati
Kamis, 9 Februari 2017 16:35 WIB
"Kami merencanakan pembangunan minapolitan ini di kawasan Sumurrejo, Gunungpati. Ada lahan seluas 5 hektare," kata Kepala Dinas Perikanan Kota Semarang I Gusti Made Agung di Semarang, Kamis.
Menurut dia, lahan yang dimaksud merupakan bekas tanah bengkok yang menjadi aset Pemerintah Kota Semarang yang memiliki potensi mata air dengan debit mencapai lebih dari 100 liter/detik.
Nantinya, kata dia, Balai Benih Ikan (BBI) Mijen akan dialihkan ke kawasan minapolitan itu sehingga lebih optimal dalam pembenihan dan pembesaran ikan, sekaligus memberdayakan ekonomi masyarakat.
"Jadi, aspek ekonomi dan pemberdayaan masyarakat berjalan seiringan. Dari lokasi, di kawasan Gunungpati yang akan dibangun minapolitan itu lebih representatif untuk sumber airnya," katanya.
Kalau di lokasi lama BBI Mijen, kata dia, sumber airnya mengambil dari desa lain, sementara di lahan bekas tanah bengkok Gunungpati itu tersedia sumber air yang selama ini belum banyak dimanfaatkan.
Secara konsep, ia menjelaskan Dinas Perikanan hanya menyediakan sarana, yakni kolam dan bibit ikan, sementara untuk pemasaran dan pengolahan akan diserahkan kepada masyarakat setempat.
Diakuinya, selama ini sudah ada beberapa kelompok usaha bersama (KUB) tetapi belum berjalan sehingga ke depannya akan dilibatkan dalam pengelolaan kawasan minapolitan yang dibangun di Gunungpati.
"Stok-stok ikan akan bisa dibantu dipenuhi KUB. Selama ini, kami sendiri kewalahan. Katakanlah ada permintaan ikan sebanyak 200 kilogram/minggu, kami tidak bisa memenuhinya," katanya.
Seiring dengan itu, Made mengatakan BBI Mijen akan difungsikan sebagai kolam pemancingan yang dikerjasamakan dengan komunitas pemancing dan masyarakat setempat untuk mendongkrak pendapatan daerah.
"Kami sudah bicara dengan komunitas pemancing, mereka siap. Nanti kerja sama juga dengan penggerak PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga). Yang masak, ya, ibu-ibu PKK di sini," jelasnya.
Mengenai detail engineering design (DED), kata dia, dirampungkan tahun ini sehingga pada 2018 sudah bisa pengerjaan fisik dengan anggaran yang dimintakan bantuan dari pemerintah pusat.
"Besaran anggarannya belum tahu. Ya, kan DED-nya belum jadi. Namun, kalau dihitung untuk membangun satu kolam butuh Rp200 juta. Nanti, ada juga laboratorium ikan hias di minapolitan," ujarnya.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA 2024