Logo Header Antaranews Jateng

Rahasia Warna Hitam-Putih Panda

Senin, 6 Maret 2017 13:55 WIB
Image Print
Ilustrasi: panda (ANTARA News/ Reuters)
Jakarta, ANTARA JATENG - Setelah menemukan mengapa zebra berwarna belang hitam-putih (agar tidak digigit serangga), para ilmuwan ganti bertanya mengapa panda berwarna hitam dan putih, yang dimuat di jurnal Behavioral Ecology.

Dilansir dari laman Science Daily, studi tersebut merupakan kolaborasi University of California, Davis dan California State University mengungkapkan mengapa panda berwarna demikian.

"Memahami mengapa panda memiliki warna mencolok seperti ini merupakan problem yang sudah lama ada di dunia biologi dan sulit karena tidak ada mamalia lain yang berwarna seperti itu. Analoginya menjadi sulit," kata penulis utama penelitian Tim Caro, profesor di Departemen Alam Liar, Ikan dan Konservasi Biologi UC Davis.

Para peneliti memperlakukan setiap bagian tubuh sebagai area yang independen sehingga mereka dapat membandingkan bulu di berbagai tempat di tubuh panda dengan warna hitam-putih pada 195 spesies karnivora dan 39 sub-spesies beruang.

Mereka lalu mencoba mencocokan kegelapan di bagian tubuh tersebut dengan berbagai variabel ekologis dan sifat untuk menemukn fungsi.

Melalui perbandingan ini, ditemukan bahwa sebagian besar panda berwarna putih di wajah, leher, perut dan pantat, untuk membantu mereka bersembunyi di daerah bersalju.

Para ilmuwan menduga dua warna tersebut berasal dari pola makan bambu dan tidak bisa mencerna banyak tumbuhan.

Artinya, mereka tidak bisa menyimpan cukup lemak untuk tidur selama musim dingin, seperti beruang. Panda harus aktif sepanjang tahun, berpindah dalam jarak jauh dan juga memiliki banyak habitat mulai dari gunung bersalju hingga hutan tropis.

Tanda hitam di kepala mereka bukan untuk bersembunyi dari predator, melainkan untuk berkomunikasi.

Telinga gelap membantu mereka merasakan keganasan, sinyal ada predator. Lingkaran hitam di mata membantu mengenali satu sama lain atau memberi sinyal serangan pada panda pesaing.

Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024