Logo Header Antaranews Jateng

Kader Muda NU Diminta Teruskan Semangat Hasyim Muzadi

Jumat, 17 Maret 2017 06:01 WIB
Image Print
Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Muzadi. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Palu, ANTARA JATENG - Ketua Tanfidz Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama Sulawesi Tengah Abdullah Latopada meminta seluruh warga NU khususnya kader-kader muda NU untuk melanjutkan semangat nasionalisme dan pluralisme almarhum KH Hasyim Muzadi.

"Almarhum adalah orang tua kita, guru kita, tugas kitalah melanjutkan semangat keindonesiaan yang almarhum perjuangkan selama ini," katanya pada malam pertama pembacaan doa tahlil dan tazia yang dilaksanakan Badan Otonom NU Sulawesi Tengah Gerakan Pemuda Ansor dan Fatayat di Sekretariat NU di Palu, Kamis malam.

Pembacaan doa tahlil yang dipimpin Ketua Majelis Dzikir Rijalul Ansor Provinsi Sulawesi Tengah Suhban Lasawedi tersebut dihadiri mayoritas kader-kader Gerakan Pemuda Ansor dan sejumlah tokoh dan sesepuh NU.

Pembacaan doa tahlil tersebut berlangsung khikmad di tengah suasana duka yang mendalam bagi bangsa Indonesia atas meninggalnya mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi.

Selain pembacaan doa tahlil juga dilakukan ceramah agama yang mengupas sepak terjang sang kiyai Hasyim Muzadi oleh Wakil Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Faisal Attamimi.

Abdullah mengatakan bangsa Indonesia khususnya warga NU kembali kehilangan seorang tokoh panutan yang telah memiliki hubungan baik terhadap dunia internasional.

Mantan Ketua GP Ansor Provinsi Sulawesi Tengah itu mengatakan perilaku, pikiran dan karakter Hasyim Muzadi pantaslah diteruskan oleh kader-kader muda NU karena ketokohan almarhum tidak diragukan lagi.

"Ketika Hasyim Muzadi terpilih menggantikan Gus Dur (Abdurrahman Wahid) sebagai Ketua PBNU, maka saya melihat bahwa NU kembali dipimpin oleh orang yang tepat," katanya mengisahkan sejumlah perjalan Hasyim Muzadi terpilih sebagai Ketua PBNU menggantikan Gus Dur pada 1999.

Sementara itu Wakil Ketua Pimpinan Pusat GP Ansor Faisal Attamimi mengatakan Hasyim Muzadi bukan hanya milik NU tetapi milik bangsa sehingga kepergiannya tidak saja kehilangan bagi masyarakat NU tetapi negara dan bangsa juga ikut kehilangan seorang tokoh.

Faisal juga mengajak seluruh kader GP Ansor agar bercermin kepada Hasyim Muzadi yang memiliki komitmen dalam memperjuangkan Islam di mata dunia internasional melalui berbagai pikirannya.

Doa untuk Hasyim Muzadi akan dilakukan oleh NU bersama organisasi badan otonomnya hingga malam ke tujuh wafatnya mantan ketua umum PBNU itu.


Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024