Terapi Renang, Alternatif Penyembuhan Autis di Kudus
Minggu, 2 April 2017 01:04 WIB
Menurut juru bicara Ponpes Al Achsaniyyah M. Zuhdi Ridwan di Kudus, Sabtu, terapi renang untuk santri Ponpes Al Achsaniyyah dilakukan sepekan dua kali untuk terapi privat, sedangkan terapi regular dilakukan setiap bulan sekali.
Apabila terapi tersebut dilakukan secara rutin, katanya, penderita autis yang sebelumnya mengalami permasalahan dalam hal emosi bisa dikendalikan emosinya.
Demikian halnya, lanjut dia, penderita autis yang tergolong hiperaktif juga bisa dikendalikan.
"Kami sudah membuktikan hasilnya, karena selama ini olah raga renang menjadi salah satu program terapi untuk menyembuhkan penderita autis," ujarnya.
Ia menganggap, olahraga renang memang cukup bagus untuk membantu penyembuhan penderita autis, karena olahraga tersebut menggerakkan semua anggota badan sehingga bisa menstabilkan aliran darah.
"Ketika aliran darah stabil, maka emosinya juga bisa dikendalikan," ujarnya ketika mendampingi enam orang santrinya yang merupakan penderita autis berenang.
Melalui terapi renang, katanya, para santrinya yang merupakan penderita autis tersebut juga dilatih bersosialisasi dengan teman sebayanya serta dilatih bekerja sama.
Ia mengatakan, penderita autis sering kali susah bergaul dengan teman-teman lainnya, sehingga mereka perlu dilatih bersosialisasi.
Bahkan, kata dia, anak yang menderita autis ketika disapa sering kali malu karena merasa memiliki kekurangan.
M. Saputra, salah satu santri Ponpes Al Achsaniyyah yang menderita autis mengaku, senang diajak berenang sambil bermain bola.
Pondok Pesantren Al Achsaniyyah yang ada di Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus merupakan pondok yang khusus untuk memberikan terapi terhadap anak penyandang autis agar normal kembali.
Jumlah santri yang ada di pondok pesantren tersebut, mencapai puluhan santri yang berasal dari berbagai daerah di Tanah Air.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2025