290 Rumah Di Semarang Dicat Warna-Warni
Sabtu, 15 April 2017 19:12 WIB
Pengecatan dilakukan di dinding luar maupun genting secara gotong-royong oleh muspida, dari Pemerintah Kota Semarang, TNI, Polri, serta masyarakat yang tinggal di belakang Pasar Kembang Kalisari itu.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang memimpin langsung gotong-royong itu mengatakan pengecatan akan dilakukan mulai hari ini sampai dua pekan ke depan persis Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-470 Kota Semarang.
"Harapannya, dalam waktu sampai 2 Mei nanti (HUT Kota Semarang, red.) wilayah Wonosari yang berada di belakang Pasar Kembang Kalisari yang terdiri dari 290 rumah semuanya sudah tercat rapi berwarna-warni," katanya.
Konsep pengecatan dengan berwarna-warni atau kampung pelangi memang sudah ada ada di sejumlah daerah di Indonesia, seperti di kawasan Kali Code Yogyakarta maupun Kampung Jodipan di Malang, Jawa Timur.
"Kalau bisa seperti itu maka Insya Allah kampung ini bisa menjadi ikon wisata, sebab Pasar Kembang Kalisari sudah diperbaiki. Tahun ini dilakukan perbaikan tahap kedua," kata sosok yang akrab disapa Hendi itu.
Dengan begitu, kata dia, kawasan yang berada di belakang Pasar Kembang Kalisari bisa menjadi pendukung destinasi wisata karena terlihat cantik dengan deretan rumah yang dicat berwarna-warni.
Para wisatawan maupun masyarakat yang berkunjung bisa menyempatkan untuk berswafoto (selfie) dengan latar belakang indahnya kampung pelangi yang bisa menjadi ikon baru yang khas di Kota Semarang.
Namun, kata dia, tujuan yang lebih penting adalah ingin menggerakkan masyarakat secara bergotong-royong untuk membenahi kampung tempat tinggalnya agar lebih baik, nyaman, bersih, tertata, dan cantik.
"Kami selalu ingatkan warga untuk terlibat aktif. Jangan jadi penonton aja, ini untuk memperbaiki wilayah mereka. Sebagian besar masyarakat sangat mendukung sehingga konsepnya sama seperti kampung tematik," katanya.
Gerakan pengecatan kampung pelangi di kawasan Wonosari itu, kata Hendi, didukung pula oleh kalangan pengusaha, yakni dua perusahaan cat berskala besar, serta sejumlah pengusaha lainnya yang bersifat non-budgeter.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Penataan Ruang Kota Semarang M. Irwansyah menambahkan pembelian cat didapatkan dari bantuan anggaran CSR (corporate social responsibility) dari beberapa "stakeholder".
"Perkiraan anggarannya sekitar Rp2 miliar. Namun, kami mendapatkan bantuan CSR dari berbagai pihak. Pengecatan akan terus dilakukan hingga terlihat cantik. Ini akan jadi daya tarik baru Kota Semarang," pungkasnya.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024