Logo Header Antaranews Jateng

Ganjar Tak Permasalahkan Pembuatan Jalan Sementara Brexit-Kendal

Kamis, 20 April 2017 13:34 WIB
Image Print
ilustrasi - Sejumlah pekerja melintas di lokasi pembangunan Tol Semarang-Batang di Ngaliyan, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (8/2/2017). Pemerintah menargetkan pembebasan lahan untuk tol sepanjang 74,2 kilometer tersebut selesai pada Februari ini sehingg
Kenapa disoroti? kalau gak terus mau pakai apa?
Semarang, ANTARA JATENG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tidak mempermasalahkan pembuatan jalan sementara mulai Brebes Exit hingga Weleri, Kabupaten Kendal, pada proyek pembangunan jalan tol Batang-Semarang yang menjadi sorotan kalangan anggota DPRD Jateng.

"Kenapa disoroti? kalau gak terus mau pakai apa?," katanya di Semarang, Kamis.

Ganjar menjelaskan bahwa pembuatan jalan sementara untuk mengangkut berbagai material pembangunan jalan tol Batang-Semarang itu diperlukan meskipun membutuhkan biaya hingga miliaran rupiah dan harus dibongkar setelah proyek selesai dikerjakan.

"Lho itu `ngangkut` tanah dan semen, jalannya kalau gak dibeton yang gak bisa dan kalau gak ada jalan ya mesti dibuat jalan dulu," ujar politikus PDI Perjuangan itu.

Menurut Ganjar, hal ini merupakan persoalan teknis dalam sebuah pembangunan jalan tol.

"(Kalau tidak membuat jalan sementara) jalan tol gak jadi lho, kecuali ada insinyur yang punya teori lain, umpama nanti materialnya didrop dari udara, itu boleh," katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah Hadi Santoso menilai bahwa pembangunan jalan sementara mulai Brebes Exit hingga Weleri, Kabupaten Kendal, pada proyek jalan tol Batang-Semarang, kurang tepat dan menghambur-hamburkan anggaran.

"Anggaran yang digelontorkan terlalu besar untuk sekedar jalan sementara, biaya sekitar Rp72 miliar dari APBN hanya untuk 20 hari operasi arus mudik merupakan pilihan yang tidak tepat, apalagi setelah Lebaran, kontruksi jalan akan dibongkar lagi," ujarnya.

Jika ada pilihan lain, kata dia, sebaiknya uang sebanyak itu digunakan untuk perbaikan jalan nasional di Jateng yang masih banyak rusak.

Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024