Logo Header Antaranews Jateng

Keindahan Objek Wisata Watu Angkrik Mulai Dilirik Masyarakat

Selasa, 25 April 2017 17:01 WIB
Image Print
Pengunjung berfoto bersama di objek wisata Watu Angkrik (Foto: ANTARAJATENG.COM/Humas Pemkab Temanggung)
Temanggung, ANTARA JATENG - Objek wisata alam Watu Angkrik di Desa Tlogopucang, Kandangan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mulai dikenal masyarakat luas.

"Bukan hanya warga Temanggung yang berwisata ke sini, tetapi banyak warga luar kota yang mulai berdatangan," kata pengelola objek wisata alam Watu Angkrik Zaenul Bassar, di Temanggung, Selasa.

Ia mengatakan pada libur dua hari, Minggu dan Senin (23-24/4) ratusan pengunjung berwisata ke Watu Angkrik.

Menurut dia sebagian wisatawan datang pada pagi hari untuk menyaksikan keindahan matahari terbit dan sebagian datang setelah matahari meninggi untuk menyaksikan keindahan panorama alam pegunungan.

Ia menuturkan para pengunjung yang datang ke Watu Angkrik tidak hanya wisatawan lokal, namun ada yang berasal dari luar daerah seperti Magelang, Purwokerto, Semarang, Yogyakarta dan kota lainnya.

"Wisatawan mulai berdatangan menjelang fajar yang datang dengan mengendarai sepeda motor maupun mobil. Mereka sengaja datang pagi-pagi karena ingin menyaksikan keindahan sunrise serta udara yang sejuk dan segar," katanya.

Ia mengatakan pengunjung objek wisata Watu Angkrik tidak dikenakan tiket masuk, namun hanya disediakan kotak untuk sumbangan seikhlasnya.

"Keindahan serta panorama alam di sini sangat mengasyikkan. Belum lagi kabut pekat yang menyelimuti pepohonan serta bukit kecil disekelilingnya akan membuat pengunjung betah berlama-lama. Wisatawan juga bisa menaiki gardu pandang berukuran besar untuk melihat hamparan pepohonan dan panorama alam, bahkan bila pagi sekali bisa mandi kabut sejuk dan segar," katanya.

Ia menjelaskan keberadaan obyek wisata Watu Angkrik belum lama berdiri, baru sekitar empat bulan yang dibangun oleh para pemuda Dusun Tlogopucang Utara.

Beberapa fasilitas dibangun antara lain sejumlah gardu pandang dan gazebo yang sebagian besar menggunakan bahan bambu.

"Meskipun baru sekitar empat bulan, namun sudah banyak pengunjung atau wisatawan yang datang. Mereka rata-rata para kaum muda," katanya.

Menurut dia pada hari biasa jumlah pengunjung hanya puluhan orang, namun pada hari libur pengunjung mencapai ratusan orang.

Seiring dikenalnya obyek wisata alam Watu Angkrik, pengelola menambah fasilitas seperti flying fox dan sentra jajanan makanan tradisonal. Pengunjung juga bisa membeli berbagai jenis kaos dengan tulisan dan gambar Watu Angkrik dengan harga yang terjangkau.


Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2025