Logo Header Antaranews Jateng

Pendaftar PPDB SMA Diminta Pertimbangkan Nilai Pilih Peminatan

Jumat, 9 Juni 2017 09:11 WIB
Image Print
Ilustrasi - Petugas melayani calon siswa pendaftar yang mengembalikan berkas setelah mendaftar secara online dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA Negeri 1 Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Senin (13/6). Dinas Pendidikan dan Kebud
Semarang, ANTARA JATENG - Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Jawa Tengah meminta pendaftar Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) SMA dan SMK Negeri Jateng "Online" mempertimbangkan nilai untuk memilih peminatan bidang.

"Sekarang, kan SMA langsung peminatan, yakni MIPA, IPS, dan Bahasa Budaya," kata Sekretaris MKKS SMA Jateng Wiharto saat koordinasi kepala SMP dan SMA terkait dengan PPBD SMA dan SMK Negeri "Online" Jateng di Semarang, Kamis.

Dikatakan oleh Kepala SMA Negeri 3 Semarang itu, peminatan dilihat dari perolehan nilai mata pelajaran ujian nasional (UN) untuk masing-masing bidang, seperti Matematika dan IPA untuk peminatan MIPA.

Peserta yang mau memilih peminatan IPA, misalnya, harus memiliki modal nilai yang bagus, setidaknya untuk mata pelajaran Matematika dan IPA. Demikian pula, peminatan IPS dan Bahasa Budaya.

"Nanti, nilai modal itu akan dikalikan dua. Oleh karena itu, harus cermat melihat nilai UN-nya sendiri karena masing-masing peminatan bilangan pengalinya berbeda," kata Wiharto yang juga Ketua MKKS SMA Kota Semarang itu.

Kalau sampai siswa salah memperhitungkan nilai UN yang didapat untuk modal memilih peminatan, menurut dia, bisa jadi siswa tersebut tidak akan diterima pada peminatan yang dipilihnya di SMA.

"Misalnya, ada siswa nilai IPS-nya baik dan IPA-nya jelek tetapi milih peminatan MIPA. Ya, meski NEM (nilai UN, red.) mungkin sama dengan siswa lain, belum tentu hasilnya sama. Oleh karena itu, harus bisa `ngitung-ngitung`," katanya.

Ia mengatakan bahwa pemilihan peminatan siswa secara langsung merupakan salah satu perbedaan PPDB SMA dan SMK Negeri Jateng "Online" yang serentak mulai 11 hingga 14 Juni 2017 dengan PPDB sebelumnya di masing-masing kabupaten/kota.

Oleh karena itu, pihaknya berinisiatif mengumpulkan seluruh kepala SMP dan SMA negeri untuk menerjemahkan petunjuk teknis PPDB "online" sebab ada beberapa perbedaan.

"Kami berinisiatif undang kepala SMP negeri karena siswa mereka `kan akan mendaftar ke SMA atau SMK. Nanti, mereka bisa meneruskan informasi kepada komunitas SMP swasta di daerahnya," katanya.

Untuk masyarakat Semarang, kata dia, sebenarnya PPDB "online" sudah tidak asing. Akan tetapi, ada perbedaan di berbagai sisi yang perlu dipahami sehingga perlunya mengundang kepala SMP dan SMA negeri.

"Ya, harapannya mereka bisa meneruskan informasi ini kepada masyarakat. Pasalnya, kalau hanya dibaca secara tekstual, kami khawatir bisa salah tafsir," pungkas Wiharto.


Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2025