Logo Header Antaranews Jateng

Pembom AS Latihan Tembak dengan Pasukan Korea Selatan

Sabtu, 8 Juli 2017 19:13 WIB
Image Print
F-35 Lighting II Angkatan Laut Amerika Serikat dalam satu misi. (wikipedia.org)
Seoul, Korea Selatan, ANTARA JATENG - Dua pesawat pembom supersonik Amerika Serikat melakukan latihan penembakan amunisi aktif pada hari Sabtu di Korea Selatan dalam sebuah unjuk kekuatan setelah peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) Korea Utara, kata militer Korea Selatan.

Sepasang pembom strategis B-1B Lancer terbang dari pangkalan militer AS di Guam kemudian bergabung dengan jet tempur AS dan Korea Selatan untuk melakukan simulasi penghancuran peluncur rudal rudal musuh dan fasilitas bawah tanah, kata Angkatan Udara Korea Selatan.

Korea Utara mengumumkan pada hari Selasa bahwa pihaknya telah berhasil meluncurkan sebuah ICBM, dengan mengatakan bahwa rudal tersebut mampu membawa hulu ledak nuklir besar dan berat.

Beberapa ahli percaya bahwa rudal tersebut memiliki jangkauan untuk mencapai Alaska dan Hawaii, uji coba itu juga memberi isyarat kemajuan yang signifikan di Korea Utara yang menyatakan bermaksud untuk membuat rudal berhulu ledak nuklir yang bisa menghantam daratan AS.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan bahwa uji coba tersebut mengindikasikan kecepatan yang lebih cepat dari perkiraan program ICBM negara berpaham komunis itu.

Pembom B-1B melakukan latihan penembakan di sebuah daerah di provinsi Gangwon, Korea Selatan bagian Timur, menjatuhkan persenjataan dalam serangan simulasi pada peluncur rudal, kata perwakilan AU Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.

Sedangkan jet tempur Korea Selatan dan AS melakukan latihan penembakan presisi yang ditujukan untuk menyerang sasaran musuh yang tersembunyi di bawah tanah, katanya.

Kantor berita Korea Selatan Yonhap mengatakan bahwa sebelum meninggalkan wilayah udara Korea Selatan, pembom tersebut terbang ke barat mendekati Zona Demiliterisasi (DMZ) yang dijaga dengan ketat di perbatasan kedua.

Latihan tersebut meliputi latihan artileri dan rudal gabungan oleh pasukan Korea Selatan dan AS, sehari setelah tes ICBM Utara.

Meskipun bersitegang, kedua negara bersekutu itu mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk menyelesaikan krisis dengan Korea Utara secara damai.

Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson di Hamburg, Jumat, mengatakan tidak akan ada banyak pilihan bagus yang tersisa di Korea Utara jika kampanye tekanan damai gagal.

Presiden AS Donald Trump pada hari Kamis bersumpah untuk menghadapi Korea Utara dengan sangat keras dan mengatakan Washington mempertimbangkan hal-hal buruk kepada lawannya itu.

Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan pada hari Jumat sepakat untuk mendesak resolusi Dewan Keamanan PBB yang cepat untuk memberikan sanksi baru kepada Korea Utara.

Di sela-sela KTT G20, Trump, Moon dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe sepakat untuk menerapkan "tekanan maksimum" untuk melawan ancaman nuklir Korea Utara.

Korea Utara memuji uji coba ICBM karena menandai penyelesaiannya dalam kemampuan senjata strategis yang diklaim termasuk bom atom dan hidrogen.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi sebuah makam untuk menghormati pendiri negara, Kim Il Sung pada hari Sabtu, yang merupakan ulang tahun kematian kakeknya itu, kantor berita resmi KCNA melaporkan.

Dia bergabung dengan pejabat militer yang berkontribusi terhadap keberhasilan uji ICBM, kantor berita tersebut mengatakan, demikian Reuters.

(R029/M007)

Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024