Logo Header Antaranews Jateng

UMM Latih Tenaga Pendidik Cakap Bahasa Inggris

Rabu, 9 Agustus 2017 20:00 WIB
Image Print
Magelang - Pelatihan kemampuan berbahasa Inggris diselenggarakan Pusat Bahasa Universitas Muhammadiyah Magelang untuk tenaga pendidik di lingkungan kampus tersebut, Rabu (9/8). (Foto: ANTARAJATENG.COM/dokumen Humas UMM)
Magelang, ANTARA JATENG - Pusat Bahasa Universitas Muhammadiyah Magelang, Jawa Tengah menyelenggarakan pelatihan Bahasa Inggris untuk kalangan tenaga pendidik di lingkungan perguruan tinggi tersebut.

Kepala Biro Sumber Daya Manusia Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM) Siti Umi Khudzoifah di Magelang, Rabu, mengatakan peserta kegiatan tersebut berjumlah 50 orang yang antara lain para pegawai tata usaha, teknisi, dan operator.

Kegiatan berlangsung dalam dua gelombang, yakni pertama pada Agustus dan kedua September mendatang.

"Untuk mengasah keterampilan percakapan Bahasa Inggris para tenaga pendidik di Universitas Muhammadiyah Magelang," ujarnya saat membuka kegiatan di Lantai 3 Aula Rektorat Universitas Muhammadiyah Magelang, Jawa Tengah tersebut.

Pemateri dari kalangan internal perguruan tinggi swasta yang memiliki dua kampus, yakni di Kota Magelang dan Kabupaten Magelang itu, dalam kegiatan tersebut, yakni Kepala Pusat Bahasa UMM Umi Rachmawati dan pengajar Fakultas Teknik UMM Tuessi Ari Purnomo.

Dalam kegiatan itu, Tuessi menyampaikan materi tentang dasar-dasar percakapan yang sering digunakan di kantor, seperti "greeting, introducing, offering help, dan telephoning".

Umi menyampaikan materi tentang penggunaan dan pembuatan surat resmi, serta surat elektronik.

Ia mengharapkan pada masa mendatang tenaga pendidik UMM dapat melayani keperluan terkait dengan pendidikan di tempat itu dengan menggunakan Bahasa Inggris.

Pada kesempatan itu, ia juga mengatakan tentang pembagian pelatihan dalam dua gelombang agar kegiatan berlangsung dengan efektif.

"Alasan kurang efektifnya materi yang disampaikan apabila terlalu banyak peserta juga menjadi bahan pertimbangan Pusat Bahasa dalam melakukan pembagian kegiatan ini," ujarnya.

Ia juga menjelaskan pelatihan dalam dua gelombang untuk mengatasi peserta yang tidak bisa meninggalkan tugas sehari-hari di kampus tersebut.

"Pembagian menjadi dua gelombang tersebut untuk mengatasi peserta yang tidak bisa meninggalkan pekerjaan," katanya.

Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024