Logo Header Antaranews Jateng

Tas Pandan Asal Sukoharjo Diminati Masyarakat

Kamis, 24 Agustus 2017 16:10 WIB
Image Print
Kerajinan tas pandan yang beraksesoris songket dan kawat tembaga produksi asal Kampung Gebyok Desa Ngemplak Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo, saat pameran di Solo. (Foro: ANTARAJATENG.COM/Bambang Dwi Marwoto)
Sukoharjo, ANTARA JATENG - Kerajinan tas pandan yang beraksesoris songket dan kawat tembaga produksi asal Kampung Gebyok Desa Ngemplak, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, mulai diminati masyarakat.

Seorang pengrajin Erina Cahya Aggraini (27) warga RT 02 RW 05 Gebyok Ngemplak Sukoharjo, Kamis, mengatakan, tas pandan aksesoris kombinasi songket dan kawat tembaga diproduksinya sekarang sedang tes pasar, tetapi ternyata banyak diminati masyarakat.

Menurut Erina tas produksinya baru beberapa kali mengikuti pameran produk UMKM di kawasan Manahan Solo dan sekarang di Gedung Lowo Sukoharjo ternyata disambut baik oleh pengunjung. Masyarakat banyak yang tertarik dengan kerajinan aksesoris yang dibuat seluruhnya dengan cara cara manual, sehingga terlihat mewah dan cantik.

"Saya mengawali membuat tas pandan aksesori songket dan kawat tembaga baru dua bulan ini, dan sekarang sedang melakukan tes pasar denga mengikuti pameran-pameran," kata Erina yang mengaku lulusan D3 Jurusan Hiperkes Universita Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada 2012.

Erina mengatakan proses produksi tas pandan tersebut cukup cepat, dan rata-rata kemampuan produksi bisa satu hingga dua tas per hari tergantung tingkat kesulitannya.

Menurut dia, jika sedang banyak pesanan dari pelangganya rata-rata bisa memproduksi hingga 20 tas per minggu. Namun, permintaan pasar jika lagi menurun paling rata-rata hanya memproduksi sekitar 12 hingga 15 tas per minggu.

"Tas produksinya ini, sasaranya untuk masyarakat kalangan menengah ke atas. Harga tas bervariasi tergantung tingkat kesulitan saat produksi mulai dari Rp65 ribu hingga Rp150 ribu per tas," katanya.

Erlina mengatakan dirinya sebelumnya juga membuat berbagai jenis barang aksesori kecantikan dari bahan baku tembaga dan batu permata, dan saat menjelang bulan puasa kebanjiran pesanan dari pelanggannya.

Menurut dia, permintaan pelanggan aksesoris kecantikan seperti cincin, anting, gelang, kalong, bros, dan souvernir pernikahan rata-rata sekitar 500 buah per bulan atau meningkat sekitar 66 persen dibanding hari biasa.

"Saya harus kreatif dan selalu inovatif untuk menarik para konsumen dan bersaing dengan produk-produk dari luar," Erina.

Pada tes pasar produknya yang terbaru tersebut, kata dia, sangat bersyukur ternyata cukup diminati masyarakat. Produknya kini terus dikembangkan dan selalu mengedepankan kualitas dan inovatif serta harga sangat terjangkau.

"Kami dengan produk baru ini, berupa tas pandan aksesoris pada tes pasar rata-rata mampu menjual 20 tas per minggunya, dengan omzet sekitar Rp2.000.000 hingga Rp3.000.000 per minggunya," katanya.


Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2025