Logo Header Antaranews Jateng

Hiswana Migas Mengakui Konsumsi Elpiji Subsidi Meningkat

Rabu, 13 September 2017 06:48 WIB
Image Print
Ilustrasi-Puluhan orang warga sedang mengikuti Operasi Pasar Elpiji tabung tiga kilogram yang digelar Pertamina guna atasi terjadinya kelangkaan gas bersubsidi di Desa Salakan Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali, Rabu. (Foto:ANTARAJATENG.COM/Bambang D
Solo, ANTARA JATENG - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi Solo Raya mengakui konsumsi elpiji subsidi oleh masyarakat meningkat khususnya untuk operasional di sektor pertanian.

"Dulu kondisinya sebelum ada penambahan pasokan bukan kurang tetapi stoknya `ngepas`," kata Ketua Hiswana Migas Solo Budi Prasetya di Solo, Selasa.

Ia mengatakan sebelum adanya penambahan elpiji subsidi, setiap kiriman dari Pertamina ke agen maupun ke pangkalan langsung habis terjual. Oleh karena itu, menurut dia kondisi tersebut perlu diwaspadai.

Terkait hal itu, pihaknya sudah menyampaikan kepada Pemerintah Daerah dan Pertamina. Sebagai hasilnya, saat ini tiap agen ditambah satu "loading order" (lo), sehingga pasokan menjadi dua kali lipat lebih banyak.

Ia mengatakan penambahan tersebut berlangsung selama tujuh hari, yaitu mulai dari hari Sabtu (9/10) hingga Jumat (15/9). Menurut dia, jika hingga berakhirnya masa penambahan elpiji ukuran tabung 2 kg oleh Pertamina tersebut masih ada kekurangan konsumsi di masyarakat maka Hiswana Migas akan kembali melakukan koordinasi dengan pihak terkait.

"Yang jelas sejauh ini pasokan yang sampai ke masyarakat sudah terserap. Kalau sebelum ada penambahan ini cepat habis, setelah ada penambahan tetap ada sisa tetapi tidak banyak," katanya.

Budi mengatakan peningkatkan konsumsi tersebut merupakan dampak dari banyaknya petani yang melakukan penyedotan air untuk irigasi sawah menggunakan bahan bakar gas. Ia mengatakan peningkatan konsumsi tersebut wajar mengingat hampir seluruh daerah di Soloraya merupakan sentra pertanian padi.

"Kalau dulu yang menggunakan bahan bakar gas untuk irigasi sawah ini hanya Kabupaten Sragen, sekarang hampir di setiap daerah melakukan hal serupa. Bahkan Kota Solo yang tidak ada areal sawah juga terkena dampaknya," katanya.

Terkait dengan sudah dilakukannya langkah penambahan penyaluran elpiji melon dari Pertamina tersebut, pihaknya mengimbau kepada para penjual elpiji subsidi untuk kembali berjualan di wilayah masing-masing.

"Tidak perlu berjualan sampai ke luar daerah," katanya.

Mengenai keberadaan penyalur elpiji subsidi di Soloraya, dikatakannya, saat ini jumlah agen mencapai 81 agen dan lebih dari 8.000 pangkalan. Melihat jumlah tersebut, pihaknya berharap bisa memenuhi kebutuhan bahan bakar gas oleh masyarakat.

Sebelumnya, PT Pertamina MOR IV menjamin ketersediaan elpiji 3 kg dengan melakukan penambahan fakultatif periode ke III di sejumlah wilayah Jateng dan DIY yang diduga mengalami kelangkaan saat jelang Idul Adha hingga pasca-Idul Adha.

Manajer Komunikasi dan Humas Area Jawa Bagian Tengah Andar Titi Lestari mengatakan sebanyak 136.480 tabung ditambahkan pada minggu ini. Berdasarkan data, beberapa daerah di Soloraya yang memperoleh penambahan penyaluran elpiji 3 kg di antaranya Kabupaten Sragen, Kabupaten Karanganyar, dan Kota Solo.

Ia mengatakan dari periode 30-31 Agustus untuk Kabupaten Karanganyar memperoleh penambahan sebanyak 14.560 tabung dari alokasi normal sebanyak 801.120 tabung/bulan, Kabupaten Sragen memperoleh penambahan sebanyak 58.980 tabung dari periode 30 Agustus-15 September. Untuk diketahui, alokasi normal elpiji subsidi kabupaten tersebut sebanyak 763.680 tabung/bulan.

Selanjutnya untuk Kota Solo dari periode 30-31 Agustus memperoleh penambahan sebanyak 24.640 tabung dari alokasi normal sebanyak 715.080 tabung/bulan.

Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024