Logo Header Antaranews Jateng

Pokphand Bangun Kandang "Closed House" di Undip

Sabtu, 23 September 2017 21:36 WIB
Image Print
Semarang - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M. Nasir melepaskan balon menandai peresmian kandang "closed house" yang dibangun di Universitas Diponegoro Semarang bekerja sama dengan PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI), didampingi Presiden
Pascapanen, kami akan bantu memasarkan ayam hasil dari kandang `closed house` ini
Semarang, ANTARA JATENG - PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI) membangun kandang bersistem "closed house" berkapasitas 20 ribu ekor ayam untuk pembelajaran mahasiswa dan dosen di Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.


"Pertengahan Mei 2017, kami sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan empat perguruan tinggi untuk pembangunan kandang `closed house`," kata Presiden Direktur CPI Thomas Effendy di Semarang, Sabtu.


Hal tersebut diungkapkannya di sela peresmian kandang "closed house" kerja sama dengan CPI yang dibangun di belakang Gedung ICT Centre Undip, Tembalang.


Empat PTN itu, yakni Universitas Airlangga Surabaya, Undip Semarang, Universitas Hasanuddin Makassar dan Universitas Jendral Soedirman (Unsoed) Purwokerto.


Dari empat PTN itu, kata dia kandang "closed house" di Undip itu yang pertama kali dibangun dalam waktu kurang lebih dua bulan.


Thomas menjelaskan kandang "closed house" itu bisa menjadi sarana "teaching farm", yakni mahasiswa dan dosen bisa melakukan praktik, khususnya untuk Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) Undip.


Dari pembelajaran itu, kata dia kalangan akademisi dan peneliti di perguruan tinggi tidak menutup kemungkinan bisa melakukan penyempurnaan-penyempurnaan sistem "closed house" yang sudah diterapkan.


"Kami berikan standar operasional prodesedur (SOP)-nya. Tidak menutup kemungkina, dari saintis bisa melihat dari kacamata lain. Misalnya, ditambah begini, begitu, lebih bagus," katanya.


Ia menjelaskan kandang "closed house" memiliki banyak kelebihan kandang model terbuka yang sudqh mulai ditinggalkan peternak karena suhu kandang tidak bisa dikontrol, ayam ternak rentan terkena penyakit, dan tidak efisien.


Para peternak, kata dia sekarang ini sudah mulai menerapkan sistem "closed house" yang lebih maju dengan jumlah ternak bervariasi, mulai 3.000, 4.000, 6.000 ayam hingga yang sudah memiliki ratusan ribu ayam.


Dengan menggandeng empat PTN itu, ia berharap bisa sebagai sosialisasi kepada kalangan peternak agar semakin banyak yang menggunakan sistem "closed house".


Selain itu", kata dia kandang itu juga bisa menjadi plasma dengan pengelolaan bersama Undip dengan CPI, sekaligus sebagai inti plasmanya.


"Dijalin kemitraan untuk mengelola kandang. Pascapanen, kami akan bantu memasarkan ayam hasil dari kandang `closed house` ini," kata Thomas.


Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof M. Nasir yang meresmikan kandang menyampaikan apresiasinya terhadap langkah kerja sama yang dijalin perguruan tinggi dengan kalangan industri.


Salah satunya, kata dia dengan pembangunan kandang "closed house" yang merupakan hasil kerja sama CPI dengan Undip, serta tiga PTN lainnya.


Sementara itu, Rektor Undip Prof Yos Johan Utama menjelaskan pengelolaan kandang "closed house" itu dilakukan oleh FPP bekerja sama dengan CPI.


Dalam kesempatan itu, Menristek Dikti M. Nasir didampingi Presdir CPI Thomas Effendy dan Rektor Undip Prof Yos Johan Utama juga meninjau di dalam kandang "closed house" yang sudah resmi dioperasikan itu.



Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024