Proyek terowongan jalur ganda di Notog capai 58 persen (VIDEO)
Kamis, 25 Januari 2018 15:07 WIB
"Pekerjaan jalur rel ganda Purwokerto-Kroya (bagian dari Cirebon-Kroya, red.) merupakan program strategis nasional yang tertuang di dalam Perpres 58 Tahun 2014," katanya di lokasi proyek pembangunan terowongan BH 1440 di Desa Notog, Kecamatan Patikraja, Banyumas, Kamis.
Menurut dia, proyek tersebut untuk menyelesaikan jalur rel ganda lintas selatan Jawa di segmen Purwokerto-Kroya, Kroya-Kutoarjo, Solo-Kedungbanteng, dan Kedungbanteng-Madiun hingga Jombang.
Ia mengatakan jalur rel ganda lintas utara Jawa sudah selesai pada tahun 2014.
"Progres secara total kurang lebih sudah 68 persen, tetapi untuk terowongan ini sendiri, terowongan Notog kurang lebih sudah 58 persen," katanya.
Ia mengakui di segmen Purwokerto-Kroya banyak pekerjaan yang cukup besar, antara lain pembangunan 10 jembatan panjang dan dua terowongan.
Menurut dia, terowongan Notog merupakan terowongan jalur rel ganda yang pertama di Indonesia.
"Terowongan ini murni karya anak bangsa," katanya.
Sementara itu, Project Manager Terowongan Notog PT PP (Persero) Tbk Eko Septiyanto mengatakan pengeboran terowongan tersebut dilakukan dari dua sisi, yakni "inlet" atau titik masuk dan "outlet" atau titik keluar.
Menurut dia, pengeboran dari sisi "outlet" sudah mencapai 151 meter sedangkan dari sisi "inlet" sudah mencapai kisaran 210--215 meter.
"Dengan demikian, total galian yang masih tersisa sekitar 110 meter dari total panjang terowongan yang mencapai 473 meter," katanya.
Ia menargetkan terowongan tersebut dapat tembus pada akhir bulan Februari 2018.
Menurut dia, seluruh pekerja maupun pelaksana proyek yang terlibat dalam pembangunan terowongan Notog merupakan putra bangsa tanpa melibatkan pihak asing.
Dalam hal ini, terowongan Notog merupakan bagian dari proyek jalur rel ganda milik Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub yang dilaksanakan oleh PT PP (Persero) Tbk dengan konsultan supervisi PT Indira Karya (Persero).
Sumber dana proyek pembangunan terowongan Notog atau BH 1440 tersebut berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Tahun Anggaran 2016-2018.
Pewarta : Sumarwoto
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024