"Nomadic tourism" tingkatkan kunjungan wisatawan
Rabu, 4 April 2018 08:54 WIB
"Konsep itu bisa menjadi solusi untuk mencapai destinasi wisata alam yang aksesnya masih sulit dijangkau dengan cepat," kata dia di Purwokerto, Rabu.
Dia menjelaskan saat ini, Kementerian Pariwisata tengah mengembangkan konsep wisata tersebut.
Dengan konsep itu, kata dia, tidak ada lagi keterbatasan aksesibilitas dan amenitas bagi wisatawan yang ingin ke destinasi wisata yang sudah viral di media sosial meski belum tersedia bandara atau hotel di lokasi tujuan.
"Konsep ini menawarkan bentuk dan cara berwisata dengan menggunakan mobil karavan sebagai amenitas atau tempat menginap, dan menggunakan `sea plane` atau pesawat yang bisa mendarat di air, misalnya, sebagai aksesibilitas. Atau bisa juga dengan kemah bercita rasa mewah," katanya.
Meski demikian, kata dia, ada beberapa catatan terkait dengan konsep pariwisata itu.
"Pertama, wisatawan tidak hanya ingin menikmati keindahan alam sehingga perlu diupayakan juga atraksi sosial budaya. Yang kedua perlu dipikirkan bahwa paket wisata yang cukup mahal akan menjadi kendala dalam hal promosi penawaran dan menentukan target wisatawan," katanya.
Ketiga, dibutuhkan pelatihan keterampilan SDM lokal untuk menyukseskan konsep tersebut.
Keempat, perlu adanya kepastian tentang ketersediaan pasokan BBM di destinasi yang terpencil serta jaringan listrik dan internet di destinasi yang belum tersedia bandara dan hotel.
"Kelima, pulau kecil yang indah perlu dijaga kelestarian dan kebersihannya. Dan yang keenam, karena konsep ini bersifat temporer maka perlu dipikirkan solusi selanjutnya jika bandara dan hotel sudah dibangun di destinasi tersebut, bagaimana nasib SDM dan segala perlengkapan pelayanan," katanya.
Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2025