Pele mengaku tidak tahu soal suap Olimpiade Rio de Jeneiro 2016
Kamis, 7 Juni 2018 07:05 WIB
Pele, 77 tahun, yang memberi kesaksian di depan hakim dalam sidang di Rio de Janeiro Selasa (Rabu WIB), disebut sebagai saksi yang meringankan mantan ketua komite Olimpiade Brasil Carlos Nuzman.
"Jika ada pembicaraan apa pun mengenai (suap) tersebut, saya tidak akan merahasiakannya," kata Pele.
Nuzman merupakan satu dari enam orang yang dituduh terlibat dalam pemberian suap senilai dua juta dolar AS kepada ofisial dari Afrika agar memberi suara kepada Rio de Janerio dalam pencalonan tuan rumah Olimpiade.
Pele, satu-satunya pemain sepak bola yang pernah merasakan tiga kali juara Piala Dunia, merupakan salah satu delegasi Brasil yang ke Kopenhagen pada Oktober 2009 untuk menghadiri pemungutan suara calon tuan rumah Olimpiade 2016.
Ia mengatakan, kehadirannya adalah atas permintaan Nuzman dan juga gubernur Rio de Janeiro waktu itu, Sergio Cabral, untuk menyukseskan pencalonan Brasil.
"Saya tidak pernah punya hubungan dekat dengan mereka, atau dengan keluarga mereka," kata Pele.
Pele mengatakan bahwa selama perjalanan itu ia bertemu dengan anggota Komite Olimpiade Internasional ketika itu, Lamine Diack yang anaknya, Papa Mussata Diack merupakan salah satu yang didakwa menerima suap. Namun, kata Pele, tidak ada pembicaraan soal pembayaran uang gelap tersebut.
"Saya ingat bahwa ia berasal dari Senegal, dan ia sangat bersemangat soal Brazil, sepak bola dan Pele," kata mantan pemain klub Santos itu.
Sementara itu mantan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva juga bersaksi dari penjara di Curitiba, dimana ia menjalani hukuman 12 tahun terkait kasus korupsi. Lula termasuk yang ikut ke Kopenhagen tahun 2009 itu.
"Saya tidak pernah mendengar apa pun soal negosiasi, dan saya menyesalkan komplain ini diajukan delapan tahun kemudian," kata Lula, yang menjadi presiden Brazil pada 2003-2010, dalam keterangannya kepada pengadilan.
Pewarta : Teguh Handoko
Editor:
Mugiyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024