Tjok Ace berencana produksi film berlatar belakang adat Ubud
Senin, 13 Agustus 2018 09:15 WIB
Jakarta (Antaranews Jateng) - Mantan Bupati Gianyar Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau akrab dipanggil Tjok Ace berencana memproduksi film berlatar masyarakat adat Ubud di Pulau Dewata tersebut.
Rencana tersebut diungkapkan sutradara Bambang Drias, yang didaulat menangani film yang masih dirahasiakan judulnya.
"Baru saja pertemuan membahas rencana produksi film itu," kata Bambang Drias melalui surat elektronik di Jakarta, Minggu.
Menurut Bambang para pemain sedang dalam proses casting, sedangkan, cerita dan sinopsis film masih dalam pengembangan.
"Intinya saya diminta menggarap film yang mengangkat nilai-nilai kearifan lokal. Lebih khusus lagi tentang budaya Ubud," ujar sutradara, yang sebelumnya telah membuat film daerah Kutai Kertanegara berjudul "Erau Kota Raja" (2015).
Selain Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, produser eksekutif film tersebut juga dipercayakan pada Cokorda N. Suyadnya (Cok Wah).
Kemampuan Cok Ace di bidang seni, salah satunya, adalah dengan menjadi Calon Arang atau penari yang membawakan lakon topeng Sidakarya
"Persiapan awalnya sudah dimulai, tapi rencana syuting akan dilakukan di beberapa kota termasuk di Belanda," ujar Bambang.
Sementara itu yang bertindak sebagai produser adalah Marthen Malelak dan Cokorda Gde Wahirayasa (Cok De).
"Jika sesuai dengan rencana, syuting akan dimulai bulan Oktober mendatang," kata Bambang yang saat ini sedang berada di Bali
Menurut dia, hadirnya film-film bertema kedaerahan tetap relevan diperkenalkan kepada generasi milenial dalam upaya melestarikan budaya setempat.
Sejumlah film telah digarap oleh pemilik nama lengkap Bambang Driasmoro itu yakni The Promise (2017), Romansa: Gending Cinta di Tanah Turki (2016) dan Erau Kota Raja (2015). (Editor : Aditia Maruli Radja )
Rencana tersebut diungkapkan sutradara Bambang Drias, yang didaulat menangani film yang masih dirahasiakan judulnya.
"Baru saja pertemuan membahas rencana produksi film itu," kata Bambang Drias melalui surat elektronik di Jakarta, Minggu.
Menurut Bambang para pemain sedang dalam proses casting, sedangkan, cerita dan sinopsis film masih dalam pengembangan.
"Intinya saya diminta menggarap film yang mengangkat nilai-nilai kearifan lokal. Lebih khusus lagi tentang budaya Ubud," ujar sutradara, yang sebelumnya telah membuat film daerah Kutai Kertanegara berjudul "Erau Kota Raja" (2015).
Selain Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, produser eksekutif film tersebut juga dipercayakan pada Cokorda N. Suyadnya (Cok Wah).
Kemampuan Cok Ace di bidang seni, salah satunya, adalah dengan menjadi Calon Arang atau penari yang membawakan lakon topeng Sidakarya
"Persiapan awalnya sudah dimulai, tapi rencana syuting akan dilakukan di beberapa kota termasuk di Belanda," ujar Bambang.
Sementara itu yang bertindak sebagai produser adalah Marthen Malelak dan Cokorda Gde Wahirayasa (Cok De).
"Jika sesuai dengan rencana, syuting akan dimulai bulan Oktober mendatang," kata Bambang yang saat ini sedang berada di Bali
Menurut dia, hadirnya film-film bertema kedaerahan tetap relevan diperkenalkan kepada generasi milenial dalam upaya melestarikan budaya setempat.
Sejumlah film telah digarap oleh pemilik nama lengkap Bambang Driasmoro itu yakni The Promise (2017), Romansa: Gending Cinta di Tanah Turki (2016) dan Erau Kota Raja (2015). (Editor : Aditia Maruli Radja )
Pewarta : Subagyo
Editor:
Totok Marwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024