Logo Header Antaranews Jateng

PT TWC dorong akselerasi pertumbuhan ekonomi desa

Minggu, 16 September 2018 12:16 WIB
Image Print
Program PKT dilakukan di Desa Kemudo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Foto: A. Mukhlis/PT TWC)
Klaten (Antaranews Jateng) - PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi desa dengan kembali menggelar Padat Karya Tunai (PKT).

"Melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), kami kembali menggelar PKT. Kali ini program PKT dilakukan di Desa Kemudo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah," kata Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) Ricky SP Siahaan di Klaten, Minggu.

Ia mengatakan sebelumnya kegiatan serupa dilaksanakan di Komplek Taman Wisata Candi Sojiwan pada Minggu (9/9). Ricky mengatakan kegiatan tersebut merupakan bentuk nyata program BUMN Hadir untuk Negeri.
Warga mengikuti program PKT yang diprakarsai PT TWC. (A)

"Kegiatan ini atas kepedulian dan komitmen kami untuk terus mendorong akselerasi pertumbuhan perekonomian desa serta mendukung percepatan pengentasan kemiskinan dengan memberikan kemanfaatan pada warga Desa Kemudo untuk menjadikan sebagai desa yang mandiri dan unggul," katanya.

Ia mengatakan program tersebut melibatkan kurang lebih 350 warga Desa Kemudo untuk melakukan pembenahan, pembersihan, dan pembangunan lingkungan di Desa Kemudo.

"Program PKT ini juga merupakan program lanjutan yang dilakukan oleh PT TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) yang sebelumnya yaitu program pemberdayaan masyarakat optimalisasi lahan pekarangan," katanya.

Ia mengatakan pelaksanaan program padat karya tunai di Desa Kemudo berupa pelebaran jalan dan pemagaran talut. Adapun, dikatakannya, untuk pemagaran talut tersebut sepanjang sekitar 300 meter 

Pihaknya juga berharap dengan pelebaran jalan, akses menuju ke lokasi tersebut menjadi lebih mudah. 

 "Program ini sejalan dengan program budidaya tanaman anggur yang akan dirintis agar dapat mendatangkan 'income' atau pendapatan dan memberikan lahan pekerjaan baru bagi masyarakat. Lahan untuk kebun anggur ini seluas 800 meter," katanya.

Ia mengatakan pada prinsipnya mengangkat ekonomi lokal merupakan cara pertama sebelum menyentuh sektor pariwisata. Menurut dia, konsep pengembangan desa wisata adalah dengan mendorong sektor ekonomi.

 "Jika ekonomi sudah berjalan, maka desa mempunyai pendapatan. Budidaya tanaman anggur ini dapat dikatakan hasil riset yang dilakukan oleh warga Kemudo. Kegiatan ini dilakukan setelah berjalannya program pemberdayaan masyarakat optimalisasi lahan pekarangan yang lalu sejalan dengan program PKT. Semua kami realisasikan agar terjadi kesinambungan," katanya.
 

Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024