Dilanda konflik, Sri Lanka dinobatkan sebagai "Best in Travel 2019"
Kamis, 25 Oktober 2018 09:59 WIB
Jakarta (Antaranews Jateng) – Kendati Sri Lanka dilanda konflik sektarian, namun pesona negara yang terletak berbatasan dengan India dan Maladewa ini justri mencuri perhatian wisatawan, sehingga menempati posisi puncak dalam daftar destinasi Lonely Planet, perusahaan BBC Worldwide yang berkonsentrasi sebagai panduan perjalanan.
Dinobatkan sebagai “Best in Travel 2019”, Sri Lanka menduduki posisi teratas, mulai dari kota, negara, wilayah, dan destinasi wisata.
“Dikenal oleh para wisatawan pemberani karena percampuran agama dan budaya, kuil-kuilnya yang abadi, kaya akan satwa liar dan mudah mengaksesnya, area berselancar yang berkembang, dan orang-orang tangguh dalam menghadapi rintangan dengan sambutan dan keramahan setelah puluhan tahun mengalami konflik sipil, negara ini kembali bergeliat,” ungkap penerbit panduan wisata ini, sebagaimana dilansir dpa dikutip Kamis.
Lonely Planet melanjutkan,“Sekarang ini ada sesuatu yang lebih untuk keluarga, pecinta adrenalin, wisata lingkungan, pencari kesehatan dan pecinta makanan dari seluruh anggaran.”
Penobatan peringkat teratas itu terjadi hanya beberapa bulan setelah pemberlakuan kondisi darurat, beberapa hari kemudian, diakhiri dengan serangan beruntun terhadap minoritas Muslim, pasukan keamanan dikerahkan, media sosial diblokir, dan ratusan orang ditangkap.
Sementara itu, Kopenhagen - "Ibukota Denmark yang keren" – menempati posisi pertama dalam 10 kota teratas untuk dikunjungi, dikuti oleh Shenzhen, yang disebut Silicon Valley of China, dan Novi Sad, kota terbesar kedua di Serbia.
Melengkapi daftar kota-kota teratas adalah Miami, Kathmandu, Mexico City, Dakar, Seattle, Zadar, dan Meknes.
Dalam kategori negara, Jerman dan Zimbabwe melengkapi tiga besar. Peringkat nomor dua ditempati oleh Jerman, mengacu pada kegiatan yang diselenggarakan seperti ulang tahun ke-100 tahun dari Sekolah Seni Bauhaus dan peringatan 30 tahun jatuhnya Tembok Berlin.
Lokasi ketiga tertuju ke Zimbabwe, diikuti oleh negara-negara Panama, Kyrgyzstan, Yordania, Indonesia, Belarus, Sao Tome dan Principe dan Belize.
Dinobatkan sebagai “Best in Travel 2019”, Sri Lanka menduduki posisi teratas, mulai dari kota, negara, wilayah, dan destinasi wisata.
“Dikenal oleh para wisatawan pemberani karena percampuran agama dan budaya, kuil-kuilnya yang abadi, kaya akan satwa liar dan mudah mengaksesnya, area berselancar yang berkembang, dan orang-orang tangguh dalam menghadapi rintangan dengan sambutan dan keramahan setelah puluhan tahun mengalami konflik sipil, negara ini kembali bergeliat,” ungkap penerbit panduan wisata ini, sebagaimana dilansir dpa dikutip Kamis.
Lonely Planet melanjutkan,“Sekarang ini ada sesuatu yang lebih untuk keluarga, pecinta adrenalin, wisata lingkungan, pencari kesehatan dan pecinta makanan dari seluruh anggaran.”
Penobatan peringkat teratas itu terjadi hanya beberapa bulan setelah pemberlakuan kondisi darurat, beberapa hari kemudian, diakhiri dengan serangan beruntun terhadap minoritas Muslim, pasukan keamanan dikerahkan, media sosial diblokir, dan ratusan orang ditangkap.
Sementara itu, Kopenhagen - "Ibukota Denmark yang keren" – menempati posisi pertama dalam 10 kota teratas untuk dikunjungi, dikuti oleh Shenzhen, yang disebut Silicon Valley of China, dan Novi Sad, kota terbesar kedua di Serbia.
Melengkapi daftar kota-kota teratas adalah Miami, Kathmandu, Mexico City, Dakar, Seattle, Zadar, dan Meknes.
Dalam kategori negara, Jerman dan Zimbabwe melengkapi tiga besar. Peringkat nomor dua ditempati oleh Jerman, mengacu pada kegiatan yang diselenggarakan seperti ulang tahun ke-100 tahun dari Sekolah Seni Bauhaus dan peringatan 30 tahun jatuhnya Tembok Berlin.
Lokasi ketiga tertuju ke Zimbabwe, diikuti oleh negara-negara Panama, Kyrgyzstan, Yordania, Indonesia, Belarus, Sao Tome dan Principe dan Belize.
Pewarta : Anggarini Paramita
Editor:
Totok Marwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024