Penelitian : Kepribadian seseorang bisa dilihat dari bentuk tubuh
Selasa, 13 November 2018 13:03 WIB
Jakarta (Antaranews Jateng) – Kesan pertama terhadap seseorang itu terbentuk lebih dari sekadar berjabat tangan atau kontak mata, menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Psychological Science.
Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang dapat menyimpulkan mengenai kepribadian orang asing berdasarkan bentuk tubuh mereka.
“Stereotip berdasarkan bentuk tubuh dapat membantu pada cara kita menilai dan berinteraksi dengan kenalan baru dan orang asing,” jelas penulis utama penelitian Ying Hu, sebagaimana laporan DPA dikutip Selasa.
Beberapa dari 76 partisipan sarjana mengambil bagian dalam penelitian Hu. Mereka cenderung menghubungkan mereka yang bertubuh gempal dengan sifat-sifat negatif, yakni kemalasan dan kecerobohan. Sedangkan, mereka dengan tubuh langsing itu berkaitan dengan sifat-sifat positif, seperti kepercayaan diri dan antusiasme.
Para partisipan juga dihubungkan secara klasik dengan tipe “berisi” feminin dan tubuh maskulin berbahu lebar dengan sifat-sifat yang lebih aktif, seperti sedang bertengkar, terbuka dan mudah tersinggung, sementara itu tubuh lelaki dan perempuan yang lebih persegi panjang dihubungkan dengan sifat-sifat pasif, seperti dapat dipercaya, malu, dan dapat diandalkan.
“Sepengetahuan kami, ini adalah penelitian pertama yang memertimbangkan peran dari aspek yang berbeda dari bentuk tubuh—di luar tinggi dan berat badan—dalam menilai kepribadian seseorang,” tutur rekan penulis Alice O’Toole.
Para penulis berpendapat bahwa anggapan nilai-nilai ini berdasarkan bentuk tubuh cenderung menjadi kecenderungan bersama, kendati begitu kesimpulan tersebut hampir pasti dipengaruhi oleh budaya, usia, dan etnis individu.
Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang dapat menyimpulkan mengenai kepribadian orang asing berdasarkan bentuk tubuh mereka.
“Stereotip berdasarkan bentuk tubuh dapat membantu pada cara kita menilai dan berinteraksi dengan kenalan baru dan orang asing,” jelas penulis utama penelitian Ying Hu, sebagaimana laporan DPA dikutip Selasa.
Beberapa dari 76 partisipan sarjana mengambil bagian dalam penelitian Hu. Mereka cenderung menghubungkan mereka yang bertubuh gempal dengan sifat-sifat negatif, yakni kemalasan dan kecerobohan. Sedangkan, mereka dengan tubuh langsing itu berkaitan dengan sifat-sifat positif, seperti kepercayaan diri dan antusiasme.
Para partisipan juga dihubungkan secara klasik dengan tipe “berisi” feminin dan tubuh maskulin berbahu lebar dengan sifat-sifat yang lebih aktif, seperti sedang bertengkar, terbuka dan mudah tersinggung, sementara itu tubuh lelaki dan perempuan yang lebih persegi panjang dihubungkan dengan sifat-sifat pasif, seperti dapat dipercaya, malu, dan dapat diandalkan.
“Sepengetahuan kami, ini adalah penelitian pertama yang memertimbangkan peran dari aspek yang berbeda dari bentuk tubuh—di luar tinggi dan berat badan—dalam menilai kepribadian seseorang,” tutur rekan penulis Alice O’Toole.
Para penulis berpendapat bahwa anggapan nilai-nilai ini berdasarkan bentuk tubuh cenderung menjadi kecenderungan bersama, kendati begitu kesimpulan tersebut hampir pasti dipengaruhi oleh budaya, usia, dan etnis individu.
Pewarta : Anggarini Paramita
Editor:
Totok Marwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024