Logo Header Antaranews Jateng

Kemenag ajak generasi muda ikut jaga NKRI

Senin, 26 November 2018 19:40 WIB
Image Print
Direktur Jenderal Bimas Hindu Kemenag RI I Ketut Widnya (kanan) pada pembukaan Kemah Religi Mahasiswa Hindu di Bumi Perkemahan Sekipan, Kabupaten Karanganyar (Foto: Aris Wasita)
Karanganyar (Antaranews Jateng) - Kementerian Agama (Kemenag) RI mengajak generasi muda ikut menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika salah satunya dengan memerangi paham radikalisme yang berpotensi mengancam persatuan masyarakat Indonesia. 
     
"Radikalisme dan terorisme ini diproduksi karena (penyebar, red) ingin Indonesia menjadi tidak aman," kata Direktur Jenderal Bimas Hindu Kemenag RI I Ketut Widnya pada pembukaan Kemah Religi Mahasiswa Hindu di Bumi Perkemahan Sekipan, Kabupaten Karanganyar, Senin.
     
Inti dari kegiatan Kemah Religi Mahasiswa Hindu, lanjut dia, adalah penguatan kebangsaan, terutama menguatkan, dan meningkatkan wawasan keagamaan.

"Kita tahu bahwa salah satu dampak modernisasi adalah terjadi kehampaan spiritual pada zaman modern dan hal itu harus direspon dengan menguatkan nilai-nilai agama kepada mahasiswa. Kami ingin mengajak mereka (mahasiswa, red) mempraktikkan nilai agama dalam kehidupan sehari-hari, seperti sifat iri hati bercokol dalam diri manusia, ini harus dilawan," katanya.
     
Sementara itu, dikatakannya, fenomena globalisasi merupakan dinamika yang paling strategis dan membawa pengaruh dalam tata nilai dari berbagai bangsa termasuk Bangsa Indonesia. Ia mengatakan sebagian kalangan menganggapnya sebagai ancaman yang menggulung tata nilai dan tradisi bangsa. 
     
"Meski demikian, di satu sisi globalisasi menjadi keuntungan untuk mendapatkan kemudahan menyerap segala bentuk informasi  tanpa batasan waktu dan wilayah. 
Bagi bangsa yang tidak mampu menahan derasnya arus informasi dari dunia manapun, membuat generasi muda dengan mudah mengetahui dan menyerap informasi dan budaya negara lain, demikian sebaliknya negara manapun dapat dengan mudah mendapatkan segala bentuk informasi dan budaya dari negara kita, di sinilah karakter bangsa diperlukan karena ketika karakter bangsa tidak kuat maka globalisasi akan melindas generasi muda kita," katanya.
     
Adapun, kegiatan dengan jumlah peserta 50 orang dan berasal dari 13 Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu (PTKH) tersebut dilaksanakan selama tiga hari, yaitu tanggal 26-28 November 2018.
 

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2024