Logo Header Antaranews Jateng

Semarang kenalkan sistem informasi angkutan barang ke Aptrindo

Selasa, 18 Desember 2018 15:55 WIB
Image Print
Kepala Seksi Angkutan Barang Khusus Dishub Kota Semarang Andreas Caturady menyampaikan paparan tentan Siabang di sela-sela Rakercab Aptrindo Cabang Tanjung Emas, di Hotel Gumaya, Selasa (18/12). (Foto: Nur Istibsaroh)
Semarang (Antaranews Jateng) - Dinas Perhubungan Kota Semarang mengenalkan layanan barunya Sistem Informasi Angkutan Barang (Siabang) kepada Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Cabang Tanjung Emas Semarang.

Kepala Seksi Angkutan Barang Khusus Dishub Kota Semarang Andreas Caturady di sela-sela Rapat Kerja Cabang (Rakercab) Aptrindo di Hotel Gumaya Semarang, Selasa menjelaskan sistem informasi angkutan barang atau yang dikenal dengan Siabang tersebut akan berisi database armada pengusaha truk yang tergabung dalam asosiasi.

"Kami sudah minta database jumlah armada dari Aptrindo dan Organda, sehingga bisa terupdate dengan Dishub dan terkait perizinan dan lainnya," katanya.

Ia menjelaskan Siabang akan terintegerasi secara online sebagai rekomendasi untuk mengurus perpanjangan dokumen kendaraan seperti STNK hingga BPKB.  

Selain itu, sistem ini juga akan terhubung dengan data di Dishub untuk kepengurusan KIR dan dokumen pendukung perjalanan lain.

Ketua Aptrindo Cabang Tanjung Emas Supriyono berharap melalui Siabang tersebut pengurusan KIR dan sebagainya bisa diakses melalui sistem online, sehingga lebih mudah.

"Kami sangat mendukung Siabang dan ke depannya saya berharap KIR bisa diakses via online," kata Supriyono.

Sejak Siabang diluncurkan November 2018, tambah Supriyono, baru dua asosiasi yang masuk yakni Aptrindo Cabang Tanjung Emas dan Organda, sementara Aptrindo DPD Jateng juga akan digandeng untuk bisa masuk ke sistem tersebut.

Ia menambahkan sejak satu tahun Aptrindo cabang Tanjung Emas berdiri beberapa inovasi sudah dilakukan untuk mempermudah anggotanya. Antara lain sertifikasi sopir yang bisa digunakan di tingkat Asean, pelopor pembuatan kartu pengenal, dan via email untuk sopir di lingkungan pelabuhan Tanjung Emas. 

Selain itu, ia menambahkan pihaknya juga fokus untuk menyelesaikan sertifikasi driver yang ditarget selesai pada April 2019.  

"Selama ini sudah 80 peserta yang ikut, empat orang gagal, tapi ini termasuk bagus karena 90 persen bisa lulus," demikian Supriyono.
 

Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024