Macan tutul hutan Gunung Lawu masuk perangkap
Sabtu, 22 Desember 2018 18:15 WIB
Menurut Kepala Resor Konservasi BKSDA Wilayah Karanganyar, Sumiyarno, macan tutul betina berusia sekitar 2,5 tahun kini sudah dibawa dengan dinaikkan mobil ke Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo.
Menurut Sumiyarno, membawa macan tutul yang masuk perangkap tersebut membutuhkan waktu sekitar 1 jam dari lokasi temuan ke TSTJ Solo. Selama perjalanan macan dibius dengan dosis rendah oleh tim dokter hewan.
Macan tutul dengan berat sekitar 30 kg itu masuk perangkap yang dipasang oleh BKSDA di wilayah lereng Lawu, setelah sebelumnya badan ini mendapat keluhan warga karena sudah puluhan kambing dimakan hewan buas itu.
Pihaknya menduga populasi macan tutul di Gunung Lawu masih banyak. Hal ini dapat dilihat dari usia macan yang sudah beranjak dewasa. Macan itu diperkirakan baru belajar mencari makan sebelum masuk perangkap.
"Macan itu dititipkan ke TSTJ Solo untuk menjalani pemeriksaan tim dokter hewan. Jika kondisi sudah baik, nanti dilaporkan ke BKSDA Jateng, apakah akan dilepas kembali atau tidak," kata Sumiyarno.
Kendati demikian, pihaknya berharap macan tutul setelah masuk karantina dan kondisinya kembali pulih bisa dilepas ke alam bebas.
Dia mengatakan setelah mendapatkan laporan warga soal macan tutul yang turun ke permukiman dan memakan kambing, pihaknya kemudian memasang tiga perangkap di tiga titik di Lereng Gunung Lawu.
Petugas TSTJ Solo, Nuraini, mengatakan macan tutul yang masuk perangkap tersebut secara fisik kondisinya sehat.
Karena efek obat bius cepat hilang, macan cepat siuman sehingga menyulitkan petugas memindahkan hewan itu ke kandang karantina di STTJ Solo.
Menurut Nuraini, macan akan masuk karantina selama sepekan. Setelah itu, macan dicek kembali kondisi fisiknya. Apakah akan dilepas kembali atau tetap di TSTJ, menurut dia, akan dievaluasi perkembangannya.
"Macan tutul selama dikarantina akan diberi makan daging sapi dan ayam," katanya. ***4***
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor:
Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024