Logo Header Antaranews Jateng

Nelayan Jepara tetap melaut meski gelombang tinggi

Kamis, 7 Februari 2019 21:46 WIB
Image Print
Sejumlah perahu nelayan di Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tampak menuju laut lepas untuk mencari ikan, meskipun gelombang tinggi masih berpotensi terjadi, Kamis (7/2). (Foto: Akhmad Nazaruddin Lathif)
Jepara (Antaranews Jateng) - Nelayan Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, masih melaut untuk mencari ikan meski laut setempat mengalami gelombang tinggi karena masih memasuki musim baratan.
   
 Salah seorang nelayan asal Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, Asrukan di Jepara, Kamis, mengakui pada musim baratan atau gelombang laut tinggi saat ini memang masih bisa melaut ketika cuaca laut normal sehingga masih bisa mendapatkan penghasilan.  
     
Aktivitas nelayan tersebut memang tidak berlangsung setiap hari karena memanfaatkan gelombang laut yang membaik.
     
Dua hari terakhir, kata dia, gelombang laut tidak terlalu tinggi sehingga sejumlah nelayan masih memberanikan diri melaut.
     
Hari ini (7/2), katanya, terdapat puluhan nelayan yang kembali melaut meskipun gelombang laut masih terjadi dengan ketinggian kurang dari 1 meter.
   
 "Saya sendiri untuk hari ini (7/2) memang memilih istirahat setelah hari sebelumnya melaut, namun hasil tangkapannya tidak memuaskan," ujarnya.
     
Hasil lelang ikannya, kata dia, hanya separuh dari biaya melaut yang mencapai Rp200 ribu, sedangkan jumlah personelnya mencapai tiga orang.
     
Solim, nelayan lainnya mengakui belum melaut lagi karena masih melihat hasil tangkapan nelayan lain yang hari ini (7/2) melaut.
     
"Meskipun ketinggian gelombang tidak sampai 1 meteran, namun nelayan tetap waspada dengan tetap membawa peralatan untuk mengetahui kondisi cuaca laut, terutama pada malam hari," ujarnya,
     
Biasanya, kata dia, setelah mendapatkan informasi bahwa cuaca laut tidak bersahabat, para nelayan segera mendarat demi keselamatan. 
     
Puluhan nelayan di Desa Bondo, katanya, mulai berangkat melaut pukul 15.30 WIB hingga dini hari baru pulang.
     
Ikan tangkapan nelayan saat ini, lanjut dia, bervariasi, namun paling banyak biasanya ikan tengiri dan tongkol. 
     
Gelombang laut tinggi, kata Solim, mulai terjadi sejak bulan Desember 2018 dan diperkirakan berakhir pada awal Maret 2019.
     
Selama tidak melaut, dia mengaku, tidak memiliki aktivitas sampingan yang bisa menghasilkan, sehingga adanya bantuan beras dari pemerintah sebanyak 5 kilogram sangat membantu meringankan kebutuhan keluarga.
     
Total nelayan di Kabupaten Jepara yang mendapatkan bantuan beras untuk masa paceklik sebanyak 11.788 nelayan dengan bantuan beras setiap nelayan 5 kg. 
     
Berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jateng untuk hari Jumat (8/2) ketinggian gelombang antara 0,2-0,75 meter, sedangkan sebelumnya bisa mencapai 1 meter lebih. 
     
Pengamatan di Perairan Bondo hari ini (7/2), tampak puluhan kapal mulai menuju laut untuk mencari ikan, meskipun ombak sesekali terlihat tinggi. 

Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024