Logo Header Antaranews Jateng

Rumah Atsiri jadi favorit "buyer" BTM

Senin, 18 Februari 2019 16:38 WIB
Image Print
Suasana "tablet top" BTM 2019 di Ndalem Gondosuli Solo (Foto: Aris Wasita)
Solo (Antaranews Jateng) - Objek wisata baru yang berada di Kabupaten Karanganyar Rumah Atsiri Indonesia menjadi favorit "buyer" atau pembeli di kegiatan "Bengawan Travel Mart" (BTM)?2019?untuk mengembangkan pasar wisata.

"Sampai saat ini ada sekitar 10 `buyer` yang tertarik untuk menjadikan Rumah Atsiri sebagai salah satu destinasi wisata yang akan mereka tawarkan kepada wisatawan," kata Staf Pemasaran Rumah Atsiri Paramita Sari Indah W di sela "Table Top" di Ndalem Gondosuli, Solo, Senin.

Ia mengatakan beberapa "buyer" yang tertarik di antaranya berasal dari Semarang, Yogyakarta, Labuan Bajo, dan Lombok.

Meski demikian, ia belum bisa memastikan berapa besar transaksi yang akan terhimpun dari kegiatan "table top" atau pertemuan antara "seller" (penjual, red) yang di antaranya terdiri atas pelaku hotel, restoran dan "buyer" yang salah satunya adalah pelaku agen wisata.

Ia mengatakan sebagai unggulan objek wisata baru tersebut, wisatawan akan diajak melakukan wisata edukasi, di antaranya memanen tumbuh-tumbuhan seperti mints, rosemary dan menyulingnya hingga menjadi bibit minyak wangi ataupun produk perawatan tubuh.

"Dengan demikian, sepulang dari Rumah Atsiri para pengunjung dapat langsung memperpengalaman baru dan ini yang menjadi unggulan kami," katanya.

Sementara itu, Pemilik Ndalem Gondosuli Heru Notodiningrat berharap melalui kegiatan BTM objek wisata yang ada di Solo dan sekitarnya makin terkenal di luar daerah.

"Termasuk salah satu ikon Solo yaitu batik makin dikenal sehingga pangsa pasar juga makin luas," katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata Kota Surakarta Hasta Gunawan berharap dari pertemuan?"business to business" antara antarpelaku wisata tersebut dapat terjadi transaksi lebih dari Rp2 miliar.

"Target ini lebih besar dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp600?juta untuk transaksi langsung dan transaksi lanjutan sebesar Rp2 miliar," katanya.

Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024